Penulis: Mulawarman | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Fenomena sosial yang cukup mencuri perhatian datang dari sejumlah daerah di Pulau Jawa. Berdasarkan data yang beredar, sejumlah kabupaten mencatatkan jumlah janda muda yang cukup tinggi, memicu beragam reaksi dari masyarakat dan pengamat sosial.
Berikut ini adalah 10 daerah di Pulau Jawa yang disebut memiliki populasi janda muda terbanyak. Berikut adalah 10 wilayah di Jawa dengan jumlah janda muda yang relatif tinggi:
1. Garut: Diperkirakan memiliki jumlah janda muda tertinggi, antara 4.000 hingga 5.000.
2. Cilacap: Diperkirakan memiliki 3.800-4.500 janda muda.
3. Banyumas: Diperkirakan memiliki 4.200-4.500 janda muda.
4. Brebes: Diperkirakan memiliki 4.000-4.200 janda muda.
5. Banyuwangi: Diperkirakan memiliki 3.500-4.000 janda muda.
6. Pemalang: Diperkirakan memiliki 3.400-3.600 janda muda.
7. Tegal: Diperkirakan memiliki 3.200-3.400 janda muda.
8. Serang: Diperkirakan memiliki 3.000-3.100 janda muda.
9. Majalengka: Diperkirakan memiliki 2.800-3.000 janda muda.
10.Lamongan: Diperkirakan memiliki 2.700-2.800 janda muda.
Perceraian merupakan fenomena yang kompleks dengan berbagai faktor yang mempengaruhi keputusannya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, lima penyebab utama perceraian di Indonesia adalah perselisihan dan pertengkaran terus menerus, masalah ekonomi, meninggalkan salah satu pihak, kekerasan dalam rumah tangga, dan terus menerus mabuk.
1. Perselisihan dan Pertengkaran Terus Menerus
Perselisihan dan pertengkaran yang berkelanjutan menjadi penyebab utama perceraian dengan jumlah kasus mencapai 251.828. Faktor ini menunjukkan bahwa komunikasi yang buruk dan konflik yang tidak terselesaikan dapat merusak hubungan pernikahan secara signifikan.
2. Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi menjadi penyebab kedua terbesar dengan 108.488 kasus. Tekanan finansial sering kali menyebabkan stres dan ketegangan dalam hubungan, yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat mengarah pada perceraian.
3. Meninggalkan Salah Satu Pihak
Sebanyak 34.322 kasus perceraian terjadi karena salah satu pihak meninggalkan pasangannya. Ketidakhadiran secara fisik dan emosional dalam pernikahan sering kali membuat hubungan menjadi tidak stabil dan rapuh.
4. Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Kekerasan dalam rumah tangga mencatat 5.174 kasus perceraian. Kekerasan fisik, emosional, atau psikologis tidak hanya merusak hubungan tetapi juga dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan pasangan.
5. Mabuk
Mabuk menjadi penyebab perceraian kelima terbesar dengan 1.752 kasus. Penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk perilaku agresif, pengabaian tanggung jawab, dan masalah kesehatan yang berdampak negatif pada hubungan pernikahan.***