Penulis: Sapteng M Nunggal | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, MALANG-Aksi unjuk rasa yang digelar Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Malang berlangsung damai di depan gedung DPRD Kota Malang, Senin (1/9/2025). Menariknya, sekitar 1.000 warga Malang ikut serta mengawal jalannya demonstrasi untuk memastikan tidak terjadi aksi anarkis.
Unjuk rasa dimulai dengan long march menuju gerbang utara gedung DPRD. Sebanyak 15 mahasiswa tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 WIB sambil menyuarakan tiga tuntutan utama, yakni:
1. Mendesak Menteri Keuangan Sri Mulyani bertanggung jawab atas kenaikan pajak sekaligus mengundurkan diri.
2. Mendorong percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai prioritas legislasi 2025.
3. Membebaskan massa aksi di seluruh Indonesia tanpa syarat dalam waktu 1×24 jam.
Dukungan warga terhadap aksi damai ini datang dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Madura Asli, Sakera Mania, Branjang Kawat, Madas Cabang Malang, serta komunitas Stewart Arema.
Koordinator lapangan Madura Asli dan Sakera Mania, Ashadi menyebut kehadiran warga bertujuan menjaga ketertiban dan mencegah provokasi. “Mewakili warga Madura yang cinta damai di Kota Malang, kami sukarela mengawal aksi ini agar tidak ada pengerusakan maupun upaya memecah belah,” ujarnya.
Presidium Aremania Utas Ali Rifky juga menegaskan pentingnya menjaga nama baik Kota Malang. “Warga Malang taat aturan dan cinta damai. Kami ingin pastikan Malang kondusif tanpa ancaman dari pihak luar,” tandasnya.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Nanang Haryono memberikan apresiasi atas partisipasi warga yang turut menjaga keamanan. “Ini luar biasa. Sekitar 1.000 warga datang tanpa diundang untuk mengawal aksi agar tidak ada penyusup atau provokasi,” katanya.
Nanang berharap aksi damai di Kota Malang menjadi contoh bagi daerah lain dalam menyampaikan aspirasi dengan aman, tertib, dan tetap menjaga kondusifitas wilayah. “Ini membuktikan warga Malang mencintai kotanya serta menginginkan Malang tetap damai dan tenang,” pungkasnya.***