Menu

Mode Gelap

Life Style

Zee Asadel: Perjalanan dari Idol Group ke Dunia Film

badge-check


					Zee mantan grup idol JKT48 Perbesar

Zee mantan grup idol JKT48

Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, JAKARTA-Bermula dari girl group JKT48, Zee Asadel kini melangkah lebih jauh dengan fokus pada dunia akting. Dengan semangat generasi Z yang kreatif dan berani mencoba hal baru, Zee terus mengeksplorasi bakatnya di tengah padatnya jadwal dan tantangan yang dihadapi.

Setelah lulus dari JKT48, Zee memutuskan untuk mendalami seni peran, sebuah langkah yang menurutnya tak sepenuhnya baru. “Sebetulnya, kalau film, saya sudah mulai sejak di JKT. Jadi memang tidak terlalu kaget, tapi pasti ada bedanya. Mungkin karena film yang saya coba, genrenya baru lagi, dan karakternya beda-beda,” ujar Zee. Tantangan terbesar baginya adalah mendalami peran dengan berbagai karakter dan genre, yang memerlukan persiapan matang dan dedikasi tinggi.

Ke depan, Zee berharap dapat memainkan karakter yang benar-benar berbeda dari kepribadiannya. “Saya penasaran dengan karakter yang berbanding terbalik dengan saya. Itu tantangan yang ingin saya coba,” tuturnya. Selain itu, ia juga ingin terus berkembang sebagai aktris dan memanfaatkan setiap peluang yang datang, termasuk proyek-proyek yang belum terpikirkan sebelumnya.

Zee percaya bahwa seni adalah medium untuk membawa kebahagiaan bagi orang lain, dan hal ini menjadi motivasi utama dalam kariernya. “Saya senang membuat orang senang. Kalau orang bahagia melihat saya main film, itu sudah cukup buat saya.”

Meski usianya masih muda, Zee memiliki visi besar. Ia ingin menunjukkan bahwa di usia muda, seseorang tetap bisa berkarya maksimal. Dengan semangat tersebut, Zee tak hanya fokus pada akting, tetapi juga menjadi motivasi bagi anak muda lainnya untuk berani mengejar mimpi.

Zee, seperti generasi Z lainnya, memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan kreativitasnya. Ia mengakui bahwa media sosial menjadi sarana promosi sekaligus inspirasi dalam berkarya. “Dengan algoritma, media sosial bisa memberikan referensi sesuatu yang mungkin belum terpikirkan. Itu bisa jadi dorongan untuk memulai sesuatu,” jelas Zee.

Namun, ia juga bijak dalam mengelola perannya di media sosial. Alih-alih sering menyuarakan opini pribadi, Zee lebih memilih menjadi pengamat dan penikmat. Baginya, hal ini adalah bentuk kesadaran bahwa tidak semua isu dapat dibahas tanpa pemahaman yang mendalam.**

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Enam Kerusakan pada Tubuh Termasuk Mental Saat Anda Mengonsumsi Terlalu Banyak Gula

13 Maret 2025 - 21:33 WIB

Program Persalinan Gratis di Lumajang Bisa Membuat Iri Warga Kabupaten Lain, No Ribet

13 Maret 2025 - 09:31 WIB

Tori Spelling: Saya Tidak Minum Air, Saya Benci dan Alergi

12 Maret 2025 - 20:31 WIB

Stephy Qi Mengaku “Terlalu Banyak Botox” yang Mengubah Penampilannya

12 Maret 2025 - 17:10 WIB

8 Kampus di Indonesia yang Membuka Program Studi AI, di Surabaya Ada Banyak

12 Maret 2025 - 09:03 WIB

Babymonster Gelar Konser di Jakarta, Segini Harga Tiketnya

10 Maret 2025 - 21:05 WIB

Vicki Zhao Tiba-Tiba Terseret Kasus Penculikan Aktor China Gara-gara Sang Mantan Suami

10 Maret 2025 - 11:37 WIB

Daftar Harga 8 Komoditas yang Dijual Kantor Pos, Sumpah!!! Minyak Kita Dijual Murah

8 Maret 2025 - 21:16 WIB

Cewek Muda Jepang Ternyata Suka Berkencan dengan Oom-oom

8 Maret 2025 - 20:58 WIB

Trending di Life Style