Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, BELGOROD-Sebuah video yang dirilis oleh Ukraina memperlihatkan tank militer mereka dengan mudah menerobos piramida beton anti-tank Rusia yang dikenal sebagai “gigi naga” (*dragon’s teeth*), struktur pertahanan yang diperkirakan menelan biaya sekitar $100 juta (Rp1,6 Triliun , Kurs Rp16 ribu) bagi Moskow.

Dari laman Neesweek, rekaman tersebut menunjukkan kendaraan lapis baja Ukraina melintasi struktur pertahanan di wilayah Belgorod, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina dan kerap menjadi sasaran serangan selama perang berlangsung.
Mengapa Ini Penting
Perkembangan ini menunjukkan bahwa penghalang pertahanan Rusia, yang dibangun dengan biaya besar, ternyata tidak efektif dalam mencegah serangan lintas batas.
Baca juga: Viral Mobil Dinas Kemhan Diduga Tawar PSK di Jalan
Baca juga: Korban Dokter Pemerkosa di RSHS Bandung Diduga Lebih dari Satu, Buka Posko Pengaduan
Fakta yang Perlu Diketahui
– Gigi naga pertama kali digunakan pada Perang Dunia II, terbuat dari beton bertulang, dan dirancang untuk menghambat pergerakan tank serta infanteri mekanis.
– Video ini dirilis oleh prajurit Ukraina dari Resimen Serbu ke-225 melalui Telegram pada Rabu (tanggal tidak disebutkan).
– Resimen tersebut menyatakan bahwa militer Rusia memasang penghalang ini setelah serangan Ukraina di wilayah Kursk, Rusia.
– Menurut postingan Telegram tersebut, Rusia menghabiskan $100 miliar, untuk membangun “benteng modern dan andal” ini.
Konfirmasi Resmi Operasi Ukraina di Wilayah Rusia
Pada Senin (tanggal tidak disebutkan), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk pertama kalinya secara resmi mengonfirmasi bahwa pasukannya beroperasi di wilayah Belgorod, Rusia. Meskipun pasukan Ukraina telah lama bergerak di area tersebut, baru pekan ini Kyiv secara terbuka mengakui kehadiran mereka di tanah Rusia.
Zelensky menyatakan bahwa “adil” untuk membawa konflik kembali ke tempat asalnya. “Kami terus melakukan operasi aktif di daerah perbatasan di wilayah musuh, dan ini sepenuhnya adil—perang harus kembali ke tempat asalnya,” ujarnya dalam pidato video malam hari kepada rakyat Ukraina.***