Menu

Mode Gelap

News

Sindikat Pemalsu Uang di Perpus UIN Makassar Mencetak Nyaris Rp 1.000 Triliun

badge-check


					Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono menggelar konferensi pers di Gowa, 19 Desember 2024, terkait pembongkaran pecentakan uang palsu di kantor Perpus Kampus UIN Alaudin, Makassar. Instagaram@darmakuin.official Perbesar

Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono menggelar konferensi pers di Gowa, 19 Desember 2024, terkait pembongkaran pecentakan uang palsu di kantor Perpus Kampus UIN Alaudin, Makassar. Instagaram@darmakuin.official

Penulis: Mulawarman | Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, GOWA– Sindikat pencetakan uang palsu yang bermarkas di gedung perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, setelah dilakukan penghitungan  dengan total nilai uang palsu yang dicetak mencapai hampir Rp 1.000 triliun.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kapolda Sulawesi Selatan,  Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, saat menyelenggarakan konferensi pers, di mapolres Goa, 19 Desember 2024. Dalam konferensi pers, ia menjelaskan bahwa sindikat ini, yang dipimpin oleh Kepala Perpustakaan UIN, Andi Ibrahim (AI), telah memproduksi berbagai jenis uang palsu, termasuk surat berharga negara dan sertifikat deposito Bank Indonesia, dengan total nilai barang bukti yang diamankan mencapai ratusan triliun rupiah

Penyelidikan oleh kepolisian mengidentifikasi 17 tersangka, termasuk Kepala Perpustakaan UIN, Andi Ibrahim (AI), yang diduga berperan sebagai otak sindikat ini.

Sindikat ini beroperasi sejak tahun 2010 dan mulai mencetak uang palsu secara aktif pada Mei 2024 setelah membeli mesin cetak dari China senilai Rp 600 juta. Uang palsu yang diproduksi termasuk pecahan Rp 100.000, serta surat berharga negara dan sertifikat deposito Bank Indonesia (BI) yang nilainya sangat tinggi, termasuk satu lembar senilai Rp 700 triliun

Polisi mengungkap bahwa uang palsu ini disebarkan dengan cara menyelipkan di antara uang asli dalam transaksi sehari-hari. Penangkapan pertama terjadi setelah laporan dari masyarakat mengenai transaksi mencurigakan pada akhir November 2024.

Sebanyak 98 item barang bukti telah diamankan, termasuk mata uang palsu dan dokumen keuangan yang dipalsukan. Kasus ini menunjukkan dampak serius bagi masyarakat, terutama dalam hal kepercayaan terhadap sistem keuangan dan potensi kerugian ekonomi

Rektor UIN Makassar menyatakan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap para pelaku, termasuk pemecatan tanpa hormat bagi mereka yang terlibat

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut, dengan pihak kepolisian berupaya menangkap beberapa pelaku lain yang masih buron. Kepolisian membongkar praktik produksi uang palsu yang dilakukan di lingkungan kampus UIN Alaudin Makassar.⁣

Dari kasus itu total polisi menangkap 17 orang. Selain itu, polisi pun menyita barang bukti uang palsu hingga mencapai triliunan rupiah dan sejumlah mata uang asing.⁣

Selain uang rupiah palsu tersebut, kata Yudhiawan pihaknya juga menemukan uang mata asing seperti mata uang Korea Selatan dan Vietnam.⁣

Polisi juga menyita barang bukti salinan atau fotocopy sertifikat deposito BI senilai Rp 45 triliun dan satu lembar kertas surat berharga negara (SBN) yang nilainya Rp 700 triliun. Polisi mengamankan mesin pencetak uang palsu tersebut berasal dari China.⁣ **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

BPBD Jombang Kirim Bantuan ke Bencana Longsor Trenggalek, Alat Berat dan 8 Personel

20 Mei 2025 - 10:20 WIB

Plt Kalaksa BPBD Jombang Wiko Filipe Dias Quintas memberi bekal kepada timnya untuk membantu penanganan tanah longsor di Trenggale, Senin 19 Mei 2025. Bantuan berupa alat berat dna peralatan serta 8 personel. Instagram@info_seputar_jombang

Operasi Berantas Jaya Depok Robohkan Bangunan Pos Milik PP, Diduga Tanpa IMB

20 Mei 2025 - 09:37 WIB

China-Russia Bangun PLTN di Bulan Senilai Rp 3000 Triliun, Tanpa Kehadiran Manusia

20 Mei 2025 - 09:17 WIB

Polisi Ringkus Ayah dan Anak Tiri Warga Jombang, Mencuri Motor dan Burung di Tulungagung

20 Mei 2025 - 08:47 WIB

Seruan Moral Dewan Guru Besar FK UI kepada Menkes: Jangan Korbankan Kesehatan untuk Kepentingan Politik

20 Mei 2025 - 08:11 WIB

Polisi Ringkus Pelaku Perusakan Nisan Kuburan, Akui Perbuatannya tapi Motivasi Masih Kabur

20 Mei 2025 - 07:22 WIB

Massa Ojol Mogok 24 Jam, Titik Kumpul Driver di Bundaran Waru 20 Mei 2025

19 Mei 2025 - 22:18 WIB

100 Ribu Lebih Warga Belanda Turun ke Jalan Dukung Palestina, Hentikan Dukungan ke Israel

19 Mei 2025 - 21:46 WIB

Kombes Alfian Nurrizal Wawancari WNI Pekerja Judol di Kamboja, Sasaran Jelas Indonesia

19 Mei 2025 - 20:57 WIB

Trending di Headline