Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS COM, JAKARTA- Pereli nasional Rifat Helmy Sungkar membagikan tips penting menghadapi situasi rem blong, kondisi yang menurutnya kerap terjadi saat kendaraan melaju di jalanan menurun.

“Rem blong itu sering banget terjadi di turunan,” ujar Rifat. Ia menjelaskan bahwa baik mobil bertransmisi manual maupun matic bisa mengantisipasi kondisi tersebut, meskipun, katanya, “kalau manual jauh lebih gampang.” kata Rifat di akun media sosial miliknya, 6 Mei 2025
Menurut Rifat, saat mobil berbobot satu ton terus-menerus diinjak remnya di jalan menurun, maka beban akan bertambah.
“Kalau kita injak rem-rem-rem terus ke bawah, berarti kan mobil itu akan memberikan daya dorong,” ujarnya. Di jalan datar, kondisi ini mungkin tidak jadi masalah. “Tapi begitu keadaan turun, beratnya bertambah. Belum lagi ada penumpang di situ.”
Karena itu, ia menyarankan penggunaan engine brake. “Alangkah baiknya kita menggunakan engine brake,” katanya. Untuk turunan tajam, Rifat menyarankan agar gigi diturunkan. “Oper ke gigi dua. Biarkan mesin mengaung, karena mesin mengaung itu tidak kenapa-napa.”
Baca juga: Puluhan Mobil Dimiliki Bill Gates, Dari yang Favorit hingga Sering Dikendarai
Ia menepis kekhawatiran sebagian pengemudi yang takut kerusakan mesin saat putaran tinggi. “Itu yang banyak dikhawatirkan orang. Kalau mesin mengaung, sangkain bakal jebol, boom gitu. Enggak.”
Menurut Rifat, kombinasi pengereman yang efektif adalah dengan membagi beban pengereman. “Biarkanlah 50 persen ditahan sama engine brake, 50 persen lagi ditahan pakai rem kaki,” ucapnya.
Lalu bagaimana dengan mobil matic? Rifat menegaskan bahwa mobil otomatis juga memiliki engine brake. “Matic pun punya yang namanya engine brake. Caranya dengan mengoperasikan tongkat persneling ke bagian bawah, bisa itu low, bisa itu 1, bisa itu 2. Dan itu semua fine.”
Bahkan, ia menyebut mobil matic justru lebih aman. “Karena dia akan dibatasi secara elektronik. Kalau mobil udah nggak mampu ngerem pakai giginya, dia akan ngoper dengan sendirinya.”
Rifat mengingatkan pentingnya penggunaan engine brake untuk keselamatan. “So, nggak usah khawatir. Pakailah engine brake demi keselamatan kita, supaya rem kita nggak panas dan rem akan selalu ada,” tutupnya.
Catatan redaksi:
Rem blong umumnya terjadi karena kampas rem yang terlalu panas akibat gesekan terus-menerus, terutama saat kendaraan dipaksa mengerem di jalan menurun tanpa bantuan engine brake.
Ketika suhu kampas rem melewati ambang batas, efektivitas pengereman menurun drastis, bahkan bisa hilang sama sekali.
Selain itu, penyebab rem blong ada faktor lain seperti kebocoran minyak rem, kegagalan master rem, atau kerusakan pada sistem hidrolik juga bisa menjadi penyebab rem blong.***