Penulis: Mulawarman | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Robert Sinto menyebut RSV (Respiratory Syncytial Virus/Virus Sinsitial Pernapasan) menjadi ancaman serius bagi lansia. Ia menilai risikonya sering terabaikan karena gejalanya mirip flu biasa.
“Pasien lansia apabila terkena RSV, jika punya komorbid atau tidak, dapat berisiko terkena infeksi berat. Jadi makin tinggi usia, maka angka kejadian yang terkena RSV bisa menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan usia lansia kebawah,” ujarnya dalam acara Sahabat Peduli Journalist Club Edisi ke-3 Pfizer di Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Lansia di atas 75 tahun, lanjutnya, memiliki risiko enam kali lipat lebih besar masuk rumah sakit akibat RSV. Risiko dapat meningkat jika ada dua atau lebih penyakit kronis yang menyertai.
“Penyakit RSV ini tidak bisa diobati, tapi ini penyakit yang bisa dicegah. Walaupun akhirnya dia bisa sembuh, namun tetap ada komplikasi jangka panjang,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Sukamto Koesnoe menjelaskan vaksin RSV penting untuk lansia. Ia menjelaskan bahwa lansia rentan terhadap RSV karena penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.
“Vaksin RSV penting sebagai pelengkap perlindungan, untuk menjaga kesehatan saluran napas pada usia lanjut. Saat ini vaksin RSV telah masuk dalam Jadwal Imunisasi Dewasa 2025,” ujarnya.
Untuk diketahui, Respiratory Syncytial Virus (RSV) merupakan virus yang menyerang saluran napas dan mudah menular antarmanusia. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan paru serta memperburuk kondisi pernapasan kelompok rentan.***











