KREDONEWS.COM, JOMBANG- Banjir di Jombang semakin parah, terutama di Desa Jombok, kecamatan Kessamben, telah berlangsung selama lima hari akibat hujan deras. Ketinggian air mencapai 160 cm, dan sekitar 1.200 jiwa terdampak, dengan banyak warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Curah hujan tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Jombang dan sekitarnya, mengakibatkan beberapa desa dan kecamatan terendam banjir. Hal ini, disampaikan Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Wiko Birawa Filipe Dias Quintas, saat dikonfirmasi di Kantor BPBD Jombang.
“Saat ini bencana alam khususnya banjir, terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Jombang. Seperti Kecamatan Kesamben, Kecamatan Peterongan, Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Jogoroto hingga Kecamatan Jombang, pun ikut terdampak,” katanya.
Kondisi banjir di Jombang saat ini masih sangat serius, dengan dampak yang meluas di beberapa kecamatan. Hingga Rabu, 11 Desember 2024, banjir telah berlangsung selama lima hari dan belum menunjukkan tanda-tanda surut.
Air telah merendam hampir seluruh wilayah Dusun Beluk, Desa Jombok, dengan ketinggian mencapai 1,6 meter di titik terdalam. Beberapa warga melaporkan bahwa air sudah mencapai leher mereka
Jumlah pengungsi terus bertambah, dengan banyak warga yang mengungsi ke rumah kerabat atau posko pengungsian yang disediakan oleh BPBD Jombang. Saat ini, terdapat sekitar 63 pengungsi di Balai Dusun Plososari dan 33 pengungsi di Kantor Desa Blimbing
Banjir melanda lima kecamatan di Jombang, termasuk Kesamben dan Peterongan. Luapan air dari sungai Avfour Watudakon menjadi penyebab utama banjir
Banjir ini telah menyebabkan gangguan signifikan terhadap aktivitas sehari-hari warga dan memerlukan perhatian dari pihak berwenang untuk penanganan lebih lanjut.
Banyak warga dari Jombok dan daerah sekitarnya diungsikan. Hingga Rabu, 11 Desember 2024, jumlah pengungsi terus bertambah, dan mereka tinggal di tempat-tempat aman seperti kolong jembatan
Debit air yang terus meningkat telah merendam rumah-rumah dan mengganggu akses jalan di beberapa kecamatan
Pemerintah Kabupaten Jombang bergerak cepat untuk menangani situasi ini dan memastikan bantuan diberikan kepada para korban. Tim BPBD sudah menyiapkan dapur umum, setiap hari menyiapkan makanan sebanyaki 1000 bungkus, utnuk warga terdampak banjir.
Banjir ini disebabkan oleh luapan sungai Avour Watudakon dan Rejoagung 2, yang meluap hingga ke delapan desa di lima kecamatan