KREDONEWS, SURABAYA – Penghujung Tahun menjadi waktu dimana setiap instansi melakukan rapat persiapan menjelang tahun depan. Tidak terkeculai Universitas Airlangga (UNAIR). Diselenggarakan di Hall Kantor Manajemen Lantai 1 Kampus MERR-C, Rapat Pimpinan Terbatas UNAIR dihadiri oleh direktur direktorat, ketua badan, pimpinan universitas dan fakultas/sekolah serta pusat di lingkungan UNAIR.
Pada kesempatan tersebut, Rektor UNAIR, Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak menyampaikan harapan di rapat akhir tahun ini. “Harapan kami, sesi terbanyak nanti kita urunan aktivitas.

Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Rapat Pimpinan Terbatas pada Selasa (31/12/2024). Rapat yang terlaksana di Hall Kantor Manajemen Lantai 1, Kampus MERR-C tersebut menghadirkan pimpinan universitas dan fakultas/sekolah. Hadir pula direktur direktorat, ketua badan, direktorat, lembaga dan pusat di lingkungan UNAIR. Ada beberapa aktivitas tambahan yang sudah masuk dan besar kemungkinannya untuk kita setujui. Oleh karena itu, jika ada aktivitas-aktivitas dari bapak-ibu semua untuk memecahkan beberapa permasalahan di UNAIR, tentu akan sangat baik sekali jika dapat diformulasikan hari ini,” ucap beliau dilansir dalam unair.ac.id.
Dalam paparannya juga, Rektor UNAIR menguraikan capaian positif UNAIR terkait rekognisi nasional dan global yang meliputi pemeringkatan QS World University Ranking, Times Higher Education, UI GreenMetric, Webometrics dan beberapa capaian lainnya. “Semua yang sudah kita kerahkan di tahun 2024, kontribusinya sudah sangat luar biasa. Sehingga mengantarkan UNAIR terbang tinggi di atas ekspektasi dan meraih prestasi yang luar biasa. Satu kata, pokoknya, berkat kerja keras bapak-ibu semua. Para dekan/direktur, wakil dekan, termasuk kadep, kaprodi, baik dosen, tendik, direktur, ketua lembaga, badan, bapak ibu di senat dan MWA. Kesimpulannya pada usia ke-70 tahun ini, UNAIR benar-benar ‘70ss’,” ujar beliau.
Beberapa capaian mendapatkan sorotan dalam rapat. Untuk memperbaiki relevansi lulusan atau employability. Misalnya, Rektor berpendapat UNAIR perlu menambah aktivitas-aktivitas di luar kurikulum bagi mahasiswa yang berpotensi besar dalam mendapatkan pekerjaan. Sedangkan untuk prodi dengan employability yang sudah bagus, perlu juga melengkapi kompetensi mahasiswa dengan kemampuan akan teknologi.
“Menurut saya perlu kita galakkan pelatihan-pelatihan yang relevan, baik yang bersertifikat maupun yang tidak. Yang penting lulusan UNAIR punya bekal yang cukup untuk bekerja. Misalnya kawan-kawan di perpajakan atau akuntansi, Brevet A/B bisa jadi bekal yang sangat penting untuk masuk ke dunia kerja,” jelas Guru Besar FEB UNAIR itu. Beberapa isu yang menjadi sorotan langsung menjadi pembahasan dalam sesi diskusi, dengan moderator Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Alumni (AMA), Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto DEA DVM. Serta Wakil Rektor Bidang Research, Innovation and Community Development (RICD), Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi. Beberapa dekan dan pimpinan unit kerja antusias memberikan masukan dan ide-ide baru terkait isu-isu yang menjadi pembahasan dalam diskusi.