Penulis: Jacobus E. Lato | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JEPANG- Tim peneliti dipimpin Dr. Katsu Takahashi di Medical Research Institute Kitano Hospital menemukan obat penumbuh gigi alami. Cara kerjanya adalah dengan menghambat protein bernama USAG-1, yaitu protein yang biasanya menekan pertumbuhan gigi.
Dalam uji coba pada tikus, penghambatan protein ini berhasil memicu pertumbuhan gigi baru. Saat ini, tim peneliti sedang mempersiapkan uji klinis pada manusia dengan target agar pengobatan ini bisa digunakan secara luas pada tahun 2030.
Jika berhasil, terapi ini bisa merevolusi perawatan gigi karena memungkinkan manusia memiliki kesempatan ketiga untuk menumbuhkan gigi secara alami.
Penelitian ini didasarkan pada riset puluhan tahun di bidang kedokteran regeneratif, termasuk penemuan bahwa manusia ternyata memiliki “benih gigi ketiga” yang biasanya tidak berkembang, mirip dengan hewan seperti hiu dan gajah yang bisa berganti gigi berkali-kali.
Jika dikombinasikan dengan kemajuan teknologi regenerasi tulang dan pulpa gigi, para ilmuwan percaya suatu hari nanti terapi ini dapat membalikkan kerusakan atau kehilangan gigi akibat faktor genetik, cedera, maupun penuaan.
Dalam satu dekade ke depan, sesuatu yang dulu dianggap fiksi ilmiah menumbuhkan gigi kembali secara alami bisa menjadi kenyataan sehari-hari bagi pasien di seluruh dunia.
Peneliti Jepang yang dipimpin oleh Dr. Katsu Takahashi di Medical Research Institute Kitano Hospital berhasil menemukan obat penumbuh gigi alami. Obat ini bekerja dengan cara menghambat protein bernama USAG-1, yang biasanya menghalangi pertumbuhan gigi.
Dengan memblokir protein ini menggunakan antibodi khusus, penelitian uji coba pada hewan seperti tikus dan musang menunjukkan berhasil menumbuhkan gigi baru. Temuan ini membuka peluang untuk menumbuhkan “set gigi ketiga” pada manusia, di samping gigi susu dan gigi permanen.
Uji klinis pada manusia telah dimulai sejak Juli 2024, dengan target ketersediaan terapi secara umum pada tahun 2030. Terapi ini diharapkan menjadi alternatif alami dan permanen untuk menggantikan gigi palsu atau implan, khususnya bagi mereka yang kehilangan gigi karena penyakit, kecelakaan, atau penuaan.
Pendekatan ini unik karena langsung menargetkan protein penghambat pertumbuhan gigi, bukan hanya dengan pendekatan sel punca atau bahan kimia pemicu regenerasi.**