Penulis: Mulawaman | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, MAKASSAR– Perang kelompok antar pemuda dari Kampung Borta dan Sapiria di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, menelan korban jiwa. Korban tewas adalah Nursyam alias Kipas (40), warga Sapiria, yang diduga terkena peluru senapan angin di bagian kepala Senin malam, 17 November 2025.
Tawuran berlangsung brutal dan sudah terjadi berulang kali, dengan kedua kelompok saling serang menggunakan batu, busur panah, petasan, dan senapan angin di area pekuburan Beroangin.
Selain korban jiwa, juga ada korban luka seperti bocah 8 tahun yang terkena anak panah saat bermain di sekitar lokasi.
Polisi dan aparat TNI masih terus berupaya mengendalikan situasi dan melakukan penyelidikan penyebab kematian korban, serta mengimbau warga menghindari lokasi karena potensi tawuran susulan masih ada.
Konflik ini sudah berlangsung selama beberapa hari tanpa tanda mereda, bahkan disertai pembakaran yang diduga dilakukan oleh pelaku bentrok.
Pada malam tawuran, pelaku membakar kursi dan bom molotov yang menyebabkan satu rumah kayu di permukiman sekitar terbakar. Kebakaran sempat membuat warga panik karena dikhawatirkan api akan menjalar ke rumah-rumah lain.
Polisi bersama warga berhasil memadamkan api, namun situasi tetap tegang karena tawuran juga disertai penggunaan busur panah, petasan, dan senjata tajam lainnya.
Upaya pengamanan sudah dilakukan dengan menempatkan pos pengamanan gabungan oleh polisi, TNI, dan Satpol PP, serta mediasi damai, tapi konflik dan kebakaran tetap terjadi berulang kali.
Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi, membenarkan ada korban meninggal dunia dan masih melakukan penyelidikan penyebab kematian korban. Selain itu, Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin, juga memberikan keterangan bahwa tawuran dipicu oleh serangan awal dari pemuda Sapiria, dan polisi bersama TNI sudah dikerahkan ke lokasi.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana juga menyampaikan penegasan untuk menindak tegas pelaku tawuran dan menempatkan pasukan pengamanan agar situasi kondusif segera tercipta.
Motif perang kampung antara pemuda Borta dan Sapiria di Kecamatan Tallo, Makassar, dipicu oleh serangan awal dari pemuda Sapiria yang melempar batu dan petasan ke arah Borta. Kemudian, pemuda Borta melakukan perlawanan dengan menggunakan busur, batu, petasan, dan senapan angin.
Konflik ini telah berlangsung berulang kali selama beberapa hari di sekitar pekuburan Beroangin. Selain itu, pemuda Sapiria juga diduga melempar bom molotov yang menyebabkan kebakaran kecil.
Polisi menduga bentrokan ini masih terkait dengan insiden serupa yang sebelumnya terjadi, dan penyebab pastinya masih dalam penyelidikan, namun dasar utama dari konflik adalah saling serang antar kelompok pemuda yang sudah memanas dan menimbulkan kekerasan berkepanjangan di wilayah tersebut. **