Menu

Mode Gelap

News

Paus akan Pimpin Ritual Pembukaan Pintu Suci Basilika 25 Tahun Sekali, Sedot 34 Juta Peziarah

badge-check


					Paus Farnsiskus akan pimpin ritual pembukaan pintu suci Basilika Roma, 24 Desember, sebagai pertanda memasuki masa Jubelium 2025. Foto: Katolikana.com Perbesar

Paus Farnsiskus akan pimpin ritual pembukaan pintu suci Basilika Roma, 24 Desember, sebagai pertanda memasuki masa Jubelium 2025. Foto: Katolikana.com

Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, VATIKAN- Ritual pembukaan Pintu Suci Basilika utama Roma untuk meresmikan Tahun Yubelium 2025, merupakan salah satu peristiwa paling khidmat Gereja Katolik, dengan tradisi selama berabad-abad.

Pintu Suci adalah pintu basilika yang bertembok dan hanya boleh dibuka pada hari Yobel. Pintu suci pertama yang diciptakan dalam sejarah agama Kristen adalah Basilika Santa Maria di Collemaggio di L’Aquila, Italia tengah, demikian tulis situs katolikana.com.

Gereja ini didirikan pada tahun 1288 dan menjadi tempat di mana dinobatkan Paus Celestine V sebagai paus pada tanggal 29 Agustus 1294, dan dianggap sebagai ekspresi maksimal arsitektur Abruzzo, serta simbol kota, dan dinyatakan sebagai monumen nasional pada tahun 1902.

Empat basilika utama Roma memiliki pintu suci: Basilika Santo Petrus di Vatikan (karya pematung Vico Consorti, dibuat di Florence oleh Ferdinando Marinelli), Basilika St. Paulus luar Tembok (karya pematung Antonio Maraini), Basilika St. Yohanes Lateran (karya pematung Floriano Bodini), dan Basilika Santa Maria Maggiore (karya pematung Bolognese Luigi Enzo Mattei).

Pintu Suci ini merupakan simbol sakral dalam tradisi Katolik, hanya dibuka selama Tahun Yubileum, yang terjadi setiap 25 tahun sekali, dan pada tahun-tahun tertentu yang ditetapkan oleh Paus. Di luar periode tersebut, pintu ini tetap tertutup dan tidak dapat dilalui oleh peziarah.

Ziarah ke Pintu Suci basilika kepausan di Roma merupakan tindakan utama dalam tahun Yubelium. Melewati pintu-pintu tersebut selama tahun suci melambangkan masuknya kehidupan baru dalam Kristus dan dimulainya perjalanan pertobatan.

Pintu Suci melambangkan jalan menuju keselamatan dan pengampunan dosa. Selama Tahun Yubileum, umat Katolik yang melewati Pintu Suci diharapkan menerima indulgensi penuh, yang merupakan pengampunan atas hukuman sementara untuk dosa-dosa mereka. Namun, jika seseorang melewati Pintu Suci di luar tahun tersebut, mereka tidak akan mendapatkan indulgensi ini.

Setelah Tahun Yubileum berakhir, Pintu Suci akan ditutup kembali dengan tembok dan mortar hingga pembukaan berikutnya pada tahun Yubileum selanjutnya. Oleh karena itu, pengalaman spiritual dan ritual ini sangat terbatas pada waktu-waktu tertentu saja

Penutupan ini akan dilakukan pada hari Minggu, 28 Desember 2025, sedangkan perayaannya akan resmi berakhir pada tanggal 6 Januari 2026, dengan ditutupnya Pintu Suci Basilika Santo Petrus.

Ritual pembukaan dan penutupan Pintu Suci di Basilika Roma untuk meresmikan Tahun Jubelium 2025 akan dimulai pada 24 Desember 2024, saat Paus Fransiskus membuka Pintu Suci di Basilika Santo Petrus.

  1. Basilika Santo Petrus:
    • Tanggal Pembukaan: 24 Desember 2024, pada misa Malam Natal.
  2. Basilika Santo Yohanes Lateran:
    • Tanggal Pembukaan: 29 Desember 2024.
  3. Basilika Santa Maria Maggiore:
    • Tanggal Pembukaan: 1 Januari 2025, Hari Raya Maria Bunda Allah.
  4. Basilika Santo Paulus di Luar Tembok:
    • Tanggal Pembukaan: 5 Januari 2025, pada Malam Epifani

Ritual ini melibatkan pembongkaran tembok yang menutup Pintu Suci, yang dilakukan dengan menggunakan palu perak untuk menghilangkan beton dan sekop perak untuk menutupnya kembali setelah tahun Yubileum berakhir.

Paus sendiri akan membuka dan menutup pintu di Basilika Santo Pintu Suci melambangkan terbukanya gerbang rahmat dan merupakan simbol pengampunan bagi umat Katolik. Peziarah yang melewati Pintu Suci selama Tahun Yubileum akan menerima indulgensi penuh, yang merupakan pengampunan atas dosa-dosa mereka.
Tahun Yubileum ini diharapkan dapat menarik banyak peziarah dari seluruh dunia, dengan estimasi mencapai 34 juta orang. **
Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dugaan Lahan LP2B untuk Pabrik Karet di Segodorejo, Soehartono: Saya Tunggu Hasil Penyidikan Polres Jombang

1 Juli 2025 - 20:32 WIB

Wiwin Sumrambah Turun ke Bareng: Janji Upayakan Sumur Bor untuk Warga Wonosari Jombang

1 Juli 2025 - 14:15 WIB

HUT ke 79 Bhayangkara, Warsubi Beri Apresiasi Tinggi untuk Jajaran Polres Jombang

1 Juli 2025 - 13:46 WIB

Perwira AL India Atase Pertahanan Kedubes India di Jakarta Jelaskan Mengapa India Kehilangan Jet Tempurnya saat Menyerang Pakistan

1 Juli 2025 - 11:18 WIB

Warsubi: Selamat Datang Letkol Kav. Dicky Prasojo, Mantan Paspamres Jadi Dandim Jombang

1 Juli 2025 - 10:46 WIB

Penyelidik Menyelidiki Teori Sabotase atas Air India

30 Juni 2025 - 20:32 WIB

Bos Yakuza Mencoba Menyelundupkan Plutonium Tingkat Senjata Nuklir, Berkait Iran

30 Juni 2025 - 20:03 WIB

Khofifah Buka Permata CAI ke 46 di Winosalam, Warsubi: Teknologi Jangan Pisahkan Kita dari Interaksi Sosial

30 Juni 2025 - 19:35 WIB

Warga Ploso Sudah Temukan 5 Arsip Otentik: Yakin Bung Karno Lahir 6 Juni 1902 di Gang Buntu Rejoagung

30 Juni 2025 - 10:30 WIB

(Kanan ke Kiri)): Narasumber sekaliogus inisiator Titik Nol Bung Karno, Binhad Nurrochmat, Abdul Rosyid Al Amin (Penelusur Sejarah Sidoarjo Masa Kuno, M Faisol (Pegiat Kompas Jombang), dengan moderator: RM Kusuma Hartana (Persada Sukarno Kediri). Di area bekas Sekolah Titik Ongko 2 , Losari, Jombang. Foto: tangkap layar video Youtube@udang indonesia
Trending di Headline