Menu

Mode Gelap

News

Parkir di Wisata Sunan Ampel Tertulis Rp 5000 Ditarik Rp 20.000, Untuk Penertiban Pemkot Minta Bantuan Kogartap III

badge-check


					Warga menumpahkan keluahan soal parkir di kawasan wisata religi Sunan Ampel di akun instagram@sekitarsurabaya.id Perbesar

Warga menumpahkan keluahan soal parkir di kawasan wisata religi Sunan Ampel di akun [email protected]

KREDO.NEWS.COM, SURABAYA– Ulah parkir ilegal di Surabaya semakin merajalela, seperti diunggah warga untuk parkir si lokasi wisata relisi Sunan Ampel, tertulis tarif parkir Rp 5.000 tetapi pengguna dipalak Rp 20.00 tak bisa berkutik.

Itulah yang disampaikan oleh akun [email protected], Minggu 8 Desember 2024, dengan memasang gambar dengan tulisan mencolok: Wisata Religi Sunan Ampel, Bayar Parkir Tertulis Rp 5.000, tapi Minta Rp 20 ribu.

Dengan direct message: Onok sing tau duwe pengalaman koyok ngene? (Adakah yang punya pengalaman seperti ini?) Pentingnya Karcis buat tanda bukti bahwa kita harus bayar berapa saat parkir kendaraan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melalui Dinas Perhubungan (Dishub), telah melibatkan Komando Garnisun Tetap III (Kogartap III) dalam penertiban juru parkir (jukir) liar di kawasan wisata Kota Lama, pekan lalu.

Penertiban ini dilakukan untuk menegakkan aturan parkir dan menjaga estetika kawasan yang menjadi salah satu ikon wisata Surabaya. Penertiban pertama berlangsung di kawasan Kota Lama, khususnya di zona Arab dan Eropa, termasuk Jalan Pegirian dan Jalan Kasuari.

Disana, Dishub menemukan banyak jukir yang tidak memiliki izin resmi dan tidak mengenakan rompi resmi. Selama operasi, sejumlah jukir liar diamankan dan diproses dengan tindak pidana ringan (Tipiring).

Dishub juga mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan jasa parkir yang tidak resmi dan memanfaatkan titik parkir resmi yang telah disediakan, seperti di Jembatan Merah Plaza dan Terminal Kasuari

Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum Dishub Surabaya, Jeane Mariane Taroreh, menyatakan bahwa penertiban ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan nyaman bagi pengunjung serta mendukung citra positif Kota Lama sebagai destinasi wisata

Jeane berharap dengan adanya penertiban ini, kawasan Kota Lama dapat menjadi lebih menarik bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Ia juga meminta kerjasama dari masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban dengan tidak menggunakan jasa jukir.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melalui Dinas Perhubungan (Dishub), telah melibatkan Komando Garnisun Tetap III (Kogartap III) dalam penertiban juru parkir (jukir) liar di kawasan wisata Kota Lama.

Penertiban ini dilakukan untuk menegakkan aturan parkir dan menjaga estetika kawasan yang menjadi salah satu ikon wisata Surabaya. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Petugas BPBD Evakuasi Jupiter Masuk Sungai di Desa Puloniti Mojokerto

17 September 2025 - 20:48 WIB

Rekonstruksi Mutilasi di Lidah Wetan Surabaya, Alvi Maulana 2.5 Jam Memberesi Tubuh Tiara Angelina

17 September 2025 - 20:01 WIB

Sirene EWS Tsunami Kulon Progo Tiba-tiba Meraung-raung: Warga Panik, BPBD Bilang Error|

17 September 2025 - 18:44 WIB

Teknologi IPAK Komunal Tahu Jogoroto Jombang Dianggap Andal, Menekan Limbah 4.200 Kg Jadi 960 Kg/Hari

17 September 2025 - 17:37 WIB

380 Kader PKK Jombang Ikuti Jambore: Penguatan Digital Hadapi Tantangan Zaman

17 September 2025 - 17:03 WIB

Prabowo Melakukan Reshuffle: Erick Thohir Digeser Jadi Menpora, Djamari Chaniago Jabat Menko Polkam

17 September 2025 - 16:37 WIB

Geser Bambang Pacul, Pinka Haprani Cucu Megawati Selangkah lagi Jadi Ketua PDI-P Jateng

17 September 2025 - 15:40 WIB

Resmi Bebas PPh 21 hingga Rp10 Juta Semakin Diperluas, Berikut Kriteria yang Berhak

17 September 2025 - 13:28 WIB

Mengaku Korban Korupsi Kuota Haji, Khalid Basalamah Serahkan Uang Rp 9.2 M ke KPK

17 September 2025 - 13:22 WIB

Trending di Nasional