Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Nasi merupakan makanan pokok di banyak rumah tangga. Makanan ini hemat biaya, cocok dipadukan dengan banyak makanan lain, dan mudah dibuat. Namun, nasi dapat membuat Anda sakit — dan bahkan berpotensi mematikan bagi sebagian kecil orang — jika Anda tidak tahu kapan harus membuangnya.
Alasannya? Beras dapat mengandung sesuatu yang disebut Bacillus cereus, bakteri penghasil racun yang ditemukan di tanah, tumbuhan, dan makanan. Patogen tersebut merupakan penyebab umum keracunan makanan, yang menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan diare yang biasanya berlangsung selama sekitar 24 jam, menurut National Library of Medicine .
Dan sementara sebagian besar orang akan pulih sepenuhnya setelah jatuh sakit karena Bacillus cereus — atau bahkan tidak jatuh sakit sama sekali ketika terpapar dalam jumlah kecil — bakteri tersebut dapat mematikan bagi populasi yang rentan seperti anak kecil dan orang tua serta mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Itulah mengapa penting untuk menangani beras dengan benar dan mengetahui kapan saatnya membuang beras yang sudah dimasak maupun yang belum dimasak ke tempat sampah. Baca terus untuk mengetahui cara mengetahui kapan beras sudah basi.
Nasi
Uji Bau: Apakah nasi berbau tidak sedap atau aneh? Menurut Allrecipes.com , nasi segar seharusnya tidak berbau banyak, jadi jika baunya asam atau aneh, tidak ada gunanya.
Tekstur yang berlendir dan lembek juga merupakan tanda bahwa sudah waktunya untuk membuang nasi yang sudah dimasak . Nasi yang sudah dimasak biasanya akan semakin kering seiring berjalannya waktu, jadi tekstur yang lebih lembut dan lembap menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri dan merupakan tanda bahaya, menurut Healthline .
Allrecipes juga mencatat bahwa Anda harus berhati-hati jika nasi Anda tampak lebih kusam warnanya daripada saat pertama kali dimasak. Selain itu, selalu perhatikan titik-titik hijau atau biru, yang merupakan tanda pasti adanya jamur — yang dapat menjadi racun jika tertelan, menurut Cleveland Clinic.
Secara keseluruhan, para ahli sepakat bahwa nasi yang dimasak sebaiknya hanya disimpan di lemari es selama empat hingga enam hari dan tidak lebih dari itu.
Catatan Tentang Memanaskan Kembali Nasi
Menurut Fakultas Kedokteran Universitas Washington, memanaskan kembali nasi tidak akan membunuh racun yang disebabkan oleh Bacillus cereus . Oleh karena itu, Anda tidak boleh mencoba memanaskan kembali nasi yang Anda curigai sudah berubah warna atau membiarkan nasi yang sudah matang tidak didinginkan selama lebih dari satu atau dua jam setelah dimasak karena Bacillus cereus dapat tumbuh subur pada suhu ruangan.

Menyimpan beras ada aturannya
Nasi Mentah (Beras)
Jika nasi mentah (beras) Anda berbau asam atau apek atau terasa lembap, menggumpal atau berminyak, saatnya membuangnya, menurut AllRecipes. Semua itu merupakan tanda-tanda bahwa jamur telah mulai tumbuh. Selain itu, jika nasi merah mentah tampak kuning, itu merupakan tanda bahwa nasi tersebut telah menjadi tengik.
Secara keseluruhan, beras putih mentah biasanya memiliki masa simpan dua tahun, sedangkan beras merah mentah biasanya memiliki masa simpan enam bulan, menurut Healthline. Situs tersebut juga mencatat bahwa Anda harus selalu memastikan bahwa kantong yang berisi beras tersebut utuh, karena lubang kecil dapat menunjukkan keberadaan serangga kecil yang dikenal sebagai kumbang.
Sekali lagi, sebagian besar penyakit bawaan makanan yang disebabkan oleh Bacillus cereus akan sembuh dalam sehari. Namun, karena penyakit ini dapat mematikan bagi populasi yang rentan — dan karena tidak ada yang menginginkan keracunan makanan, meskipun hanya sesaat — sebaiknya selalu ingat kiat-kiat di atas saat menyimpan beras di rumah Anda.**