Menu

Mode Gelap

Headline

Moncer Pawai Budaya Cindelaras di Jombatan, Agus Purnomo: Jadi Penguat Budaya Sekaligus Penggerak Ekonomi

badge-check


					Warga masyarakat keluarahan Jombatan, Jombang, berperan aktif melaksanakan pawai buday bertema Cindelara, Sabtu 5 Juli 2025. Pawai ini melibata setiap RT dan RW di kawasan keluarahan. Masyarakat menikmati atraksi budaya ini. Foto: mmcnews.id Perbesar

Warga masyarakat keluarahan Jombatan, Jombang, berperan aktif melaksanakan pawai buday bertema Cindelara, Sabtu 5 Juli 2025. Pawai ini melibata setiap RT dan RW di kawasan keluarahan. Masyarakat menikmati atraksi budaya ini. Foto: mmcnews.id

Penulis: Arief Hendro Soesatyo  |  Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, JOMBANG– Masyarakat Jombang terkenal sangat dinamis, hampir setiap dusun dan desa punya agenda untuk menyemarakan susana, sekaligus menggerakan ekonomi UMKM. Salah satunya acara pawai budaya bertema Cindelaras yang digelar oleh masyarakat Kelurahan Jombatan, Jombang, Sabtu 5 Juli 2025.

Cindelaras adalah sebuah cerita rakyat yang terkenal di Jawa Timur. Berkisar tentang seorang pemuda bernama Cindelaras, putra Raja Raden Putra yang diasingkan bersama ibunya karena fitnah dan kecemburuan seorang selir di kerajaan Jenggala.

Saat dibuang ke hutan, sang permaisuri yang sedang mengandung difitnah dan diasingkan. Di sana, ia melahirkan Cindelaras. Bayi ini tumbuh menjadi pemuda gagah dan bijaksana. Suatu hari, Cindelaras menemukan telur ayam yang menetas menjadi ayam. Ayam jantan mampu berbicara dan selalu menyatakan bahwa Cindelaras adalah putra Raja Raden Putra.

Tiba saatnya Raja membuat sayembara untuk adu ayam. Cindelaras pergi ke istana, dan ayamnya berhasil mengalahkan ayam milik raja. Setelah itu, kebenaran tentang asal-usul Cindelaras terungkap, dan ia diakui sebagai putra mahkota kerajaan.

Pesan moral utama dari cerita Cindelaras adalah bahwa kebenaran dan kejujuran akan selalu terungkap meskipun tersembunyi oleh kebohongan dan fitnah. Cerita ini mengajarkan nilai keberanian, kesabaran, keadilan, dan keyakinan pada takdir.

Masyarakat kelurahan Jombatan, kota Jombang, menyelenggarakan acara pawai budaya dengan tema: Cindelaras berlangsung Sabtu, 5 Juli 2025. Mendapat sambutan meriah dari warga masyarakat. Foto: mncnews.id

Acara ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan yang digelar untuk mempererat kebersamaan warga serta melestarikan budaya lokal. Warga dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pelajar, komunitas seni, dan organisasi lokal, turut serta dalam pawai yang menampilkan beragam atraksi budaya.

Ada penampilan tarian tradisional, pertunjukan teatrikal yang mengangkat kisah Cindelaras, serta parade busana adat. Antusiasme warga sangat tinggi, terlihat dari banyaknya peserta dan penonton yang memadati rute pawai di sepanjang jalan utama Kelurahan Jombatan.

Pawai budaya ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan kearifan lokal, khususnya cerita rakyat Cindelaras yang sarat nilai moral dan edukasi.

Kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antarwarga serta menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekda Jombang, Agus Purnomo, PLT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Wor Windaris, Kapolsek Kota, Danramil, Camat Heri, Kepala Kelurahan, Indra Pratama, ketua panitai.

Agus Purnomo
Sekretaris Daerah (Sekda) Jombang, Agus Purnomo, memberikan sambutan pada acara Pawai Budaya bertema “Cindelaras” di Kelurahan Jombatan, Sabtu, 5 Juli 2025. Ia menyampaikan rasa syukur karena masyarakat dapat berkumpul dan memeriahkan Kelurahan Jombatan melalui pawai budaya.

Disebutkan bahwa pawai budaya ini sangat mendukung semangat masyarakat, tidak hanya dari sisi kebudayaan, tetapi juga ekonomi dan sosial.

Pawai ini bukan sekadar pertunjukan budaya, melainkan juga menjadi ruang silaturahmi warga serta penggerak ekonomi lokal. Ia menyoroti adanya warga yang berjualan dan pertunjukan seni yang saling mendukung.

Ia menekankan pentingnya mempertahankan kegiatan seperti ini agar terus berlanjut di masa mendatang. Setelah sambutan, Agus Purnomo bersama para pejabat lainnya melakukan pelepasan burung merpati sebagai simbol pembuka acara pawai budaya.

Secara khusus, pawai budaya ini juga berfungsi sebagai wujud nyata pelestarian budaya tradisional di era modern dan sebagai ajang silaturahmi antarwarga, sekaligus mendukung gerakan UMKM lokal melalui aktivitas jual-beli selama acara berlangsung.

Selain itu, pawai budaya ini biasanya diselenggarakan dalam rangka memperingati hari-hari penting seperti HUT Kemerdekaan RI, sehingga sekaligus menjadi momen untuk menumbuhkan sikap saling mengenal, memahami, dan menghargai nilai-nilai budaya serta kearifan lokal.

Dengan demikian, pawai “Cindelaras” di Jombatan tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga media edukasi dan penguatan identitas budaya masyarakat Jombang. **

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Membludak Peserta Kehati Fun Trail Run 2025, Bupati Warsubi Harmonisasi Alam dengan Pembangunan

6 Juli 2025 - 16:30 WIB

Bersih Desa dan Sedekah di Dusun Keras Diwek, Warsubi: Alhamdulillah Tahun Ini Anggaran Desa Hingga Rp 1 Miliar

6 Juli 2025 - 15:42 WIB

Bupati Warsubi Datang ke Dusun Gondang Wonosalam Meriahkan Pawai Budaya Gerebek Suro

6 Juli 2025 - 12:49 WIB

Cerita Hari Ini: Menolak Feodalidme Tan Malaka Cs Mempelopori Penentangan Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran

6 Juli 2025 - 11:32 WIB

Aksi Heroik 3 Nelayan Selamatkan Korban KMP Tunu di Tengah Laut, 29 Belum Ketemu

5 Juli 2025 - 20:54 WIB

Istri Menteri UMKM Bantah Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa

5 Juli 2025 - 15:49 WIB

Cuaca RI Makin Tak Jelas, BMKG Beri Peringatan Baru

5 Juli 2025 - 14:33 WIB

Zohran Mamdani, Calon Walikota New York Diancam Donald Trump Cabut Kewarganegaraan dan Diusir dari Amerika

5 Juli 2025 - 14:10 WIB

Agus Purnomo: Serapan APBD Jombang On The Track, Kas Dievaluasi Tiap Bulan

5 Juli 2025 - 13:57 WIB

Trending di Headline