Menu

Mode Gelap

Life Style

Menurut Tradisi Pehcun, Jika Ingin Mendirikan Telur di Permukaan Datar Besok Saatnya

badge-check


					Chritopher Columbus juga dapat mendirikkan telur dengan cara lain Perbesar

Chritopher Columbus juga dapat mendirikkan telur dengan cara lain

Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, SURABAYA-Kalender Khongcu Lek yang dimiliki masyarakat peranakan Tionghoa di Indonesia mengenal berbagai perayaan seputar tradisi dan kebudayaan Cina, seperti Imlek, Cap Go Meh, Peh Cun, dan lainnya.

Setiap perayaan memiliki ritual dan tradisi yang berbeda-beda. Pehcun misalnya. Perayaan yang diperingati setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Khongcu Lek atau pada besok 31 Mei 2025 ini identik dengan perahu naga dan Hari Raya Twan Yang.

Pada Hari Raya Twan Yang, saat Twan Ngo sekitar jam 11.00–13.00, konon telur bisa berdiri pada ujungnya karena gaya tarik-menarik matahari dan bumi.

Dalam kepercayaan Tionghoa, orang yang berhasil mendirikan telur akan mendapatkan berkah dari langit. Menurut Cing Eng, salah seorang dari perkumpulan Boen Tek Bio, waktu Twan Ngo pada Hari Raya Twan Yang merupakan hari yang baik bagi kehidupan.

Hari ini juga dianggap baik untuk memetik tanaman obat. Dahulu, para tabib di Cina memetik tanaman obat pada Hari Raya Twan Yang. Tanaman obat yang dipetik pada hari ini dipercaya lebih berkhasiat dibanding yang dipetik pada hari biasa.

Perkumpulan Boen Tek Bio selalu menyelenggarakan perayaan Pehcun setiap tahunnya. Perayaan ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi peranakan Tionghoa di seputaran Pasar Lama, Sungai Cisadane, untuk tetap melestarikan tradisi leluhurnya. Lebih dari itu, pemerintah Kota Tangerang juga mendukung perayaan Pehcun agar menjadi salah satu daya tarik Kota Tangerang. Tangerang dan Sungai Cisadane pun meningkat pamornya sebagai salah satu tujuan wisata unggulan di Indonesia.

Fenomena ini terjadi karena saat matahari memancarkan cahaya paling kuat dengan gaya gravitasi, sehingga menyebabkan telur ayam mentah bisa berdiri. Saat ini matahari berada di posisi istimewa yaitu tepat di atas khatulistiwa.

Menurut tokoh Agama Tionghoa Pangkalpinang Henry, jika leluhur dari Tiongkok terdahulu dalam perhitungan bulan dan tanggal Imlek adalah berdasarkan perputaran bulan terhadap bumi.

“Pada umumnya, tanggal 1 Imlek bulannya tidak nampak dan pada tanggal 15 Imlek itu bulannya bulat. Itulah penghitungan bulan mengitari bumi. Jadi leluhur dari Tiongkok dulu itu sudah bisa menghitung sedemikian rupa. Tepat pada tanggal 5 bulan 5 Imlek itu yang terjadi adalah bulan itu mendekat bumi dengan posisi paling dekat,” tuturnya.

Posisi saat itu tegak lurus, sehingga pada hari itu antara pukul 11.00 WIB hingga 13.00 WIB telur bisa berdiri pada keadaan datar, karena saat itu posisinya paling tepat sehingga masing masing mempunyai daya tarik.

“Telur yang tidak mungkin berdiri itu bisa berdiri hanya pada jam sesuai dengan perhitungan Imlek itu dari jam 11.00 hingga 13.00 WIB,” ujarnya.

Lebih lanjut, lelaki yang juga pengurus Kelenteng Kwan Tie Miau ini mengatakan, ritual mendirikan telur dalam memperingati Duan Wu Jie (Peh Cun), sebagai tradisi yang bermakna agar umat menghargai perjuangan yang telah dilakukan para leluhur, dengan menjaga alam dan tunduk pada ketentuan yang maha kuasa, serta takwa kepada Tuhan.

“Telur yang kita dirikan, karena memang pada saat ini matahari tegak lurus. Artinya gaya gravitasi 180 derajat tepat di atas khatulistiwa, telur yang didirikan tadi tanpa bantuan apa-apa,” ujarnya.

Hanya Mitos

Perayaan itu pun sampai di telinga masyarakat Amerika Serikat dan tak lama kemudian warga Paman Sam itu ikut latah, mendirikan telur ketika musim semi datang pada 20 atau 21 Maret.

Tanggapan dari dunia sains saat itu cenderung skeptis. Dalam tulisan Jacoby tadi, Albert Einstein disebut sempat mendengar ramai-ramai soal telur itu. Namun Einstein ragu kebenarannya.

Keraguan itu pula yang menyebabkan peneliti lain menyelidiki kebenaran telur berdiri ketika ada ekuinoks (hari tanpa bayangan). Frank D. Ghigo yang sejatinya adalah astronom sempat melakukan pembuktian. Dari eksperimennya, Ghigo menyimpulkan telur bisa didirikan kapan saja, tak peduli ada ekuinoks atau tidak.

“Hasilnya, sejauh yang saya tahu, tidak begitu banyak hubungan antara fenomena astronomi dan telur yang bisa berdiri. Ini sekadar fungsi dari bentuk telur dan permukaannya,” kata Ghigo seperti yang dilaporkan oleh Associated Press pada 1987 silam.

Ghigo lalu berpendapat bahwa keberhasilan mendirikan sebuah telur ditentukan dari usaha dan suasana hati seseorang. Selama eksperimen yang ia lakukan, Ghigo meyakini semakin gugup atau tergesa seseorang, sangat sulit untuk mendirikan telur.

“Saya rasa saya jadi lebih jago berkat latihan terus-menerus.”

Eksperimen Ghigo memakai empat sampel berisi selusin telur yang berlansung mulai 27 Februari hingga 3 April 1984, termasuk fenomena ekuinoks yang jatuh pada 20 Maret 1984.

Sekelompok pelajar di Mancelona Middle School, Michigan, AS, pernah melakukan eksperimen serupa dengan telur pada 16 Oktober 1999. Lisa Vincent, seperti dikutip dari Business Insider, memamerkan keberhasilan mereka mendirikan telur tanpa “bantuan” ekuinoks.

Hebatnya lagi, Vincent dan muridnya berhasil mendirikan telur di ujungnya yang lebih lancip dan tetap berdiri hingga lebih dari sebulan lamanya.***

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ini Takaran yang Tepat untuk Konsumsi Daging Kambing saat Idul Adha

2 Juni 2025 - 21:26 WIB

Tidak Punya Dokumen Sah, Komando Keamanan Haji Saudi Usir 269.670 Jamaah dari Makkah

2 Juni 2025 - 11:09 WIB

Jeff Bezos Siapkan Perjanjian Pranikah Berbulan-bulan untuk Lindungi $220 Miliar Sebelum Menikahi Lauren Sánchez

1 Juni 2025 - 21:13 WIB

Jangan Makan Mi Instan Bersama Tiga Makanan Ini

1 Juni 2025 - 18:34 WIB

Perhimpunan INTI dan Dokter.My Gelar Group Discussion ‘Hidup Tanpa Batas’, Hadirkan Ahli Bedah Ortopedi dan Jantung dari Malaysia

1 Juni 2025 - 12:17 WIB

Cabut dari Danantara, Ray Dalio Terbitkan Buku Bahas Soal Negara Bangkrut

1 Juni 2025 - 11:56 WIB

Perkumpulan Boen Hiang Tong Semarang Ziarah ke Makam Gus Dur Tebu Ireng Jombang

31 Mei 2025 - 20:12 WIB

Di Usia 71 Jackie Chan Memastikan Masih Bisa Berkelahi

31 Mei 2025 - 18:35 WIB

Analemma Menara Menggantung 50.000 Km di Atas Dubai, Pondasi Asteroid

31 Mei 2025 - 17:56 WIB

Trending di Life Style