Penulis: Jacobus E Lato | Eitor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Martina Navratilova mengecam Komite Olimpiade Internasional (IOC) dalam kritik terbarunya mengenai partisipasi dan penampilan Imane Khelif yang meraih medali emas.
Legenda tenis Amerika itu telah berulang kali menentang kehadiran petinju Aljazair itu di kategori wanita dengan alasan laporan bahwa ia berjenis kelamin laki-laki saat lahir.
Khelif menjadi pusat kontroversi besar selama Olimpiade Paris karena muncul laporan tentang dugaan kegagalannya dalam tes gender pada tahun 2023. Beberapa selebritas mengomentari masalah ini, terutama Navratilova yang terang-terangan menentang partisipasinya dalam kategori wanita.
Akhirnya, Khelif memenangkan medali emas di kategori 66kg untuk Aljazair. Kritik Navratilova berlanjut dan ia kembali mengecam IOC dan Presidennya Thomas Bach pada hari Jumat, 6 Februari.
Perenang Amerika Riley Gaines menggunakan X untuk membagikan laporan yang menyatakan: “Pemeriksaan MRI menunjukkan bahwa Khelif tidak memiliki rahim, tetapi memiliki testis internal dan “mikropenis” yang menyerupai klitoris yang membesar.”
Laporan yang disusun pada tahun 2023 itu juga “mengkonfirmasi” bahwa Khelif memiliki kariotipe XY. Gaines membagikan postingan ini pada bulan November. Navratilova membagikannya kembali dan menulis:”IOC dan Thomas Bach patut malu karena membiarkan ketidakadilan ini.”
Selain mengkritik keikutsertaan Imane Khelif dalam olahraga wanita, Martina Navratilova juga menentang Barbra Banda bermain sepak bola wanita. Banda baru-baru ini memenangkan penghargaan Pemain Sepak Bola Wanita Terbaik BBC. Namun, muncul laporan tentang kegagalannya dalam tes gender.
Kasus pesepakbola Zambia Banda mencerminkan kasus Khelif dan keduanya menghadapi kritik keras dari Navratilova .
Pada bulan Desember 2024, sebuah akun X mengungkapkan harapannya agar penulis terkenal JK Rowling, yang sependapat dengan Navratilova, akan “berbicara membela perempuan tanpa menyerang kaum transeksual.”
Navratilova membela Rowling dan mengklaim:
“Melindungi ruang berbasis gender perempuan seharusnya menjadi sesuatu yang jelas, namun di sinilah kita menempatkan tubuh laki-laki (tanpa mempedulikan operasi dan hormon, dsb.) dan perasaan mereka di atas tubuh perempuan….”
Jawabannya ditanggapi dengan pertanyaan dari pengguna X lainnya, yang menanyakan apakah ini alasan dia “menyerang” Khelif dan Banda. Sebagai tanggapan, Navratilova menegaskan kembali kritiknya:
“Mereka berdua adalah laki-laki biologis dengan DSD, dengan kromosom XY… tidak menyerang, hanya menunjukkan fakta”.***