Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Gennaro Gattuso sangat lega timnas Italia menang dramatis 5-4 atas timnas Israel pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, Selasa (9/9/2025) dini hari WIB. Dia menyebut pertandingan itu adalah yang tergila sepanjang kariernya sebagai pelatih. Ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dari laga di Debrecen, Hungaria, itu.
Bertandang ke markas sementara Israel di Hungaria, Italia sempat dua kali tertinggal, yakni 0-1 dan 1-2, tapi kemudian sempat berbalik unggul 4-2. Menariknya, Manor Solomon dkk. tak lantas terpuruk. Mereka mampu menyamakan skor jadi 4-4 berkat gol pada menit ke-87 dan 89. Gli Azzurri akhirnya memastikan kemenangan berkat gol Sandro Tonali pada menit pertama injury time.
“Ini pertandingan paling gila yang melibatkan saya sebagai pelatih, tapi ini masalah saya, bukan masalah para pemain,” kata Gennaro Gattuso selepas laga seperti dikutip Football5Star.net dari Football Italia. “Jika ingin bermain dengan cara tertentu, kami perlu lebih baik lagi dalam hal ini.”
Eks pelatih Hajduk Split itu lentas menambahkan, “Kami gila dalam menyerang secara sistematis dan itulah yang dinantikan Israel. Mereka terus menyerang balik kami. Kami seharusnya bertahan lebih dalam saat sudah unggul. Mereka mengejutkan kami dengan bermain satu lawan satu pada awal laga, tapi setiap kali menyerang, kami selalu membuat mereka kesulitan.”
Baru menjalani dua laga sebagai pelatih baru timnas Italia menggantikan Luciano Spalletti, Gennaro Gattuso menuai hasil impresif dengan selalu menang. Tak hanya itu, pada 2 laga awalnya tersebut, Gli Azzurri selalu mampu menjejalkan 10 gol di gawang lawan. Sebelumnya, Gianluigi Donnarumma cs. menang 5-0 saat menjamu Estonia.
Meskipun demikian, kebobolan 4 gol oleh Israel tetap jadi catatan besar bagi Gattuso. Namun, dia tak mau menekan para pemain. “Kami tim gila karena terlalu rapuh. Kami kebobolan gol-gol konyol dengan begitu mudah. Para pemain tahu itu, tapi ini masalah saya, bukan masalah mereka,” ucap Gattuso lagi.
Secara khusus, dia menyanjung mentalitas para pemain Italia yang mampu bangkit setiap kali tertinggal. Itu jadi kredit tersendiri karena dinilai sebagai kelemahan Gli Azzurri semasa ditangani Luciano Spalletti. Di Debrecen, mereka mampu 2 kali bangkit dan ketertinggalan, berbalik unggul, lalu menang setelah lawan sempat menyamakan skor.
“Mentalitas adalah bagian terbaik meskipun kami tak menjalanin malam luar biasa. Kami menunjukkan nyali dan hasrat untuk menunjukkan reaksi. Dengan sedikit pengalaman lebih dan beberapa penyesuaian, kami seharusnya bisa mempertahankan keunggulan 4-2 dengan lebih baik,” ucap pria yang semasa bermain sempat membela Rangers FC tersebut.***