Penulis: Hadi S. Purwanto | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS, JOMBANG- Presiden Prabowo Subianto, Senin 8 September 2025, melantik empat menteri dan satu wakil menteri. Salah satunya adalah KH. Mochamad Irfan Yusuf Hasyim atau yang dikenal sebagai Gus Irfan lahir di Jombang, Jawa Timur, lahir pada tanggal 24 Juni 1962.
Gus Irfan demikian panggilan akrabnya secara definitif menjabat sebuah kementerian baru bernama: Kementrian Haji dan Umrah, kementrian baru pecahan dari Kementrian Agama. Dengan demikian, Gus Irfan merupakan tokoh Jombang kelima yang duduk sebagai menteri.
Ia terpilih sebagai Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VIII dan dilantik pada 1 Oktober 2024, meskipun masa jabatannya hanya berlangsung hingga 22 Oktober 2024, karena pada tanggal tersebut ia diangkat menjadi Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah (sekarang menjadi Kementerian Penyelenggaraan Haji dan Umrah RI), jabatan yang masih diemban hingga kini.
Sebelumnya orang asal Jombang yang pernah menjadi menteri adalah: KH Wachid Hasyim (menteri Agama), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Abdul Halim Iskandar, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat ini Menteri Sosial. Gus Irfan adalah keponakan KH Wachid Hasyim.
Saipakah Gus Irfan? Ia Lahir 24 April 1962 (umur 63) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Indonesia. Adalah cucu dari KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), serta putra dari KH Yusuf Hasyim. Gus Irfan menempuh pendidikan menengah di Jombang, kemudian melanjutkan studi Sarjana (S1) dan Magister (S2) di Universitas Brawijaya, Malang.
Pada tahun 2025, ia meraih gelar doktor di bidang Manajemen Pendidikan Islam dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan disertasi berjudul “Kepemimpinan Transformasional KH. Muhammad Yusuf Hasyim dalam Melestarikan Tradisi Indonesia di Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang”.
Karier Gus Irfan banyak terkait dengan dunia pesantren dan NU. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng (1989-2006) dan Wakil Ketua Yayasan Hasyim Asy’ari. Ia juga menjadi Komisaris Utama PT BPR Tebuireng dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros.
Di bidang pendidikan tinggi, ia pernah mengajar di Akademi Keperawatan Widyagama Malang. Di dunia politik, ia pernah menjadi anggota DPR RI dari Jawa Timur pada 2024 sebelum diangkat sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah, yang kemudian menjadi Menteri Haji dan Umrah pada tahun 2025.
Gus Irfan dikenal sebagai tokoh yang menggabungkan tradisi pesantren dengan wawasan modern, aktif mengembangkan Islam yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin. Ia juga memiliki hubungan erat dengan keluarga besar NU dan berbagai organisasi keagamaan serta politik di Indonesia.
Singkatnya, KH. Mochamad Irfan Yusuf Hasyim adalah tokoh pesantren, ulama, dan politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Haji dan Umrah. Ia merupakan bagian dari keluarga besar pendiri NU dengan latar belakang pendidikan tinggi di bidang Islam dan pengelolaan pendidikan pesantren.
Semua informasi ini menggambarkan kiprah dan kontribusinya terhadap pendidikan Islam serta pengelolaan ibadah haji di Indonesia.
Gus Irfan (lahir 24 Juni 1962) adalah seorang politikus Indonesia dan juga merupakan Kepala Badan Penyelenggara Haji.Ia merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asy’ari.
Gus Irfan, menempuh pendidikan menengah atas di SMPP Jombang (sekarang dikenal sebagai SMA Negeri 2 Jombang) dari tahun 1977 hingga 1981. Setelah lulus, ia melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Brawijaya, Malang, dan meraih gelar Sarjana (S1) pada tahun 1985.
Pada tahun 2000, ia kembali melanjutkan pendidikan pascasarjana di universitas yang sama dan berhasil meraih gelar Magister (S2) pada tahun 2002.
Kemudian, Gus Irfan menyelesaikan program Doktoral Manajemen Pendidikan Islam (S3) di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang.
Ia dinyatakan lulus pada 24 Februari 2025 sebagai doktor ke-684 dengan disertasi berjudul “Kepemimpinan Transformasional KH. Muhammad Yusuf Hasyim dalam Melestarikan Tradisi Indonesia di Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang.”
Karir:
Mochamad Irfan Yusuf mengawali karier pengabdiannya di lingkungan pesantren sebagai Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, dari tahun 1989 hingga 2006.
Selain itu, sejak tahun 1990 hingga sekarang, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Hasyim Asy’ari, lembaga yang menaungi pesantren tersebut.
Pada tahun 1996, ia diangkat sebagai Komisaris Utama PT BPR Tebuireng, sebuah lembaga keuangan mikro berbasis pesantren, dan menjabat hingga tahun 2016. Di bidang pendidikan tinggi, Gus Irfan juga pernah menjadi dosen di Akademi Keperawatan (AKPER) Widyagama Malang pada periode 2013–2016.
Sejak 2006, ia dipercaya sebagai Pengasuh Pesantren Al-Farros. Di dunia politik, ia terpilih sebagai Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VIII dan dilantik pada 1 Oktober 2024, meskipun masa jabatannya hanya berlangsung hingga 22 Oktober 2024, karena pada tanggal tersebut ia diangkat menjadi Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah (sekarang menjadi Kementerian Penyelenggaraan Haji dan Umrah RI), jabatan yang masih diemban hingga kini.
Dalam struktur organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, Gus Irfan aktif di lingkungan Nahdlatul Ulama. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur pada 2014–2017, serta sebagai Wakil Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) pada 2015–2016.
Selain itu, di ranah politik, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA), organisasi sayap keagamaan dari Partai Gerindra.
Pada masa Pemilihan Presiden 2019, Gus Irfan juga dipercaya sebagai salah satu Juru Bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno (2018–2019). **