Menu

Mode Gelap

Life Style

Kencing Manis Tipe Baru, Diabetes V yang Penyebanya Bukan Obesitas Tapi Kurang Gizi

badge-check


					Diabetes V bukan karena obesitas tapi kekurangan gizi Perbesar

Diabetes V bukan karena obesitas tapi kekurangan gizi

Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, SURABAYA-Tipe baru penyakit diabetes baru saja diumumkan dalam Kongres Diabetes Dunia 2025 setelah puluhan tahun diperdebatkan oleh para pakar kesehatan.

Tidak seperti jenis diabetes lainnya yang biasanya ditandai dengan obesitas, diabetes tipe 5 berkaitan erat dengan kekurangan gizi kronis atau malnutrisi, dan banyak diidap oleh anak muda dari negara-negara berkembang.

Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada Kongres Diabetes Dunia 2025 yang digelar awal April lalu di Bangkok, Thailand, secara resmi mengakui penyakit diabetes tipe 5, atau yang dikenal juga dengan Maturity Onset Diabetes of the Young (MODY).

Menurut laporan The Independent, jenis diabetes ini diperkirakan diidap sekitar 25 juta orang di seluruh dunia, terutama pria Asia dan Afrika berusia muda dengan indeks massa tubuh (IMT) di bawah 19 kg/m2.

Diabetes tipe 5 berkembang sejak pengidapnya berusia belasan atau 20-an tahun. Jika salah satu orang tua membawa gen ini, maka sang anak memiliki kemungkinan 50 persen untuk juga mewarisinya.

Namun, tidak seperti diabetes tipe 2, penyakit ini tidak disebabkan oleh obesitas maupun gaya hidup.

Berbeda dari diabetes tipe 1 dan 2, diabetes tipe 5 disebabkan rendahnya produksi insulin akibat malnutrisi. Kondisi ini marak terjadi pada para remaja dan dewasa muda yang bertubuh kurus dan berasal dari keluarga berpenghasilan rendah dan menengah.

Diabetes Tipe 5 pertama kali ditemukan di Jamaika pada tahun 1955. Tiga dekade kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengklasifikasikan “diabetes mellitus yang terkait malnutrisi” ini sebagai jenis diabetes yang berbeda, sebelum akhirnya mencabut kategori ini pada 1999 karena kurangnya bukti ilmiah.

Profesor endokrinologi dari Christian Medical College di India sekaligus anggota Type 5 Diabetes Working Group, Nihal Thomas, menjelaskan bahwa penyakit ini menyebabkan sel beta pankreas bekerja secara abnormal, sehingga produksi insulin menjadi tidak mencukupi.

“Karena belum pernah diakui secara resmi, kondisi ini jadi kurang diteliti dan sering salah diagnosis,” ujarnya seperti dikutip The Indian Express.

Profesor bidang kedokteran di Albert Einstein College of Medicine, dr. Meredith Hawkins, pertama kali mengetahui soal diabetes akibat malnutrisi ini pada tahun 2005 saat mengajar dalam sebuah pertemuan kesehatan global.

Saat itu, dokter dari berbagai negara menceritakan bahwa mereka menemukan pasien dengan “bentuk diabetes yang aneh.”

Pasien dengan diabetes tipe 5 sering salah didiagnosis sebagai penderita diabetes tipe 1, padahal pemberian insulin yang terlalu tinggi bisa sangat berbahaya, bahkan bisa mematikan secara cepat, kata dr. Hawkins kepada Medscape Medical News.

“Pasien-pasiennya muda dan kurus, yang membuat kami menduga bahwa mereka mengidap diabetes tipe 1 — yang biasanya bisa dikontrol dengan suntikan insulin. Tapi insulin tidak membantu mereka, malah dalam beberapa kasus menurunkan kadar gula darah secara berbahaya,” ujarnya, dikutip Medical Express.

Pasien-pasien ini juga tidak menunjukkan gejala khas diabetes tipe 2, yang biasanya dikaitkan dengan obesitas. “Sangat membingungkan,” tambahnya.

“Diabetes karena malnutrisi ini sebenarnya lebih umum daripada tuberkulosis, dan hampir setara dengan HIV/AIDS, tetapi karena tidak memiliki nama resmi, diagnosis dan pencarian terapi yang efektif jadi sangat terhambat,” kata Dr Hawkins.

Pada tahun 2010, dr. Hawkins mendirikan Global Diabetes Institute di Einstein College, yang berupaya mengungkap kerusakan metabolik mendasar akibat malnutrisi ini.

Lebih dari satu dekade kemudian, pada tahun 2022, ia bersama rekan-rekannya di Christian Medical College membuktikan bahwa jenis diabetes ini memang berbeda secara fundamental dari Tipe 1 dan Tipe 2.

Hingga kini, para dokter di seluruh dunia masih belum tahu cara terbaik untuk mengobati pasien diabetes tipe 5. Menurut dr. Hawkins, banyak dari pasien bahkan tidak bisa bertahan hidup lebih dari satu tahun setelah didiagnosis mengidap penyakit ini.

“Pengakuan IDF atas kondisi ini sebagai ‘diabetes tipe 5’ adalah langkah penting untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan yang sangat menghancurkan kehidupan banyak orang,” ujarnya.

Ia menambahkan, untuk menangani diabetes tipe 5, pasien sebaiknya mengonsumsi lebih banyak protein dan mengurangi asupan karbohidrat, serta memperhatikan kekurangan mikronutrien.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jennie BLACKPINK Selfie Tanpa Makekeup Bikin Gemes Netizen

10 September 2025 - 20:47 WIB

Pasangan Rokok dan Kopi Ternyata Tak Serasi

10 September 2025 - 20:21 WIB

Miss HK 2025, Mahasiswi S3 Universitas Columbia, Bereaksi Terhadap Video Ciuman di Tepi Kolam Renang yang Bocor

9 September 2025 - 21:03 WIB

Jangan Minum Air Kelapa Langsung dari Buahnya

9 September 2025 - 15:14 WIB

Berbicara pada Diri Sendiri Tanda Kecerdasan, Berikut Ini Cara Mengelola

9 September 2025 - 13:15 WIB

Ketika Serangan Jantung Disambut Minyak Angin, Evander: Pentingnya Tahu First Aid

9 September 2025 - 10:03 WIB

Xin Zhilei Menangkan Aktris Terbaik di Festival Film Venesia

7 September 2025 - 20:55 WIB

Dampak Grey Divorce: Pernikahan Dijalin Puluhan Tahun, Retak di Usia Senja

7 September 2025 - 13:25 WIB

Viral, Kisah Ashley Menjadi Buta Setelah Datang ke Bali

5 September 2025 - 16:26 WIB

Trending di Life Style