KREDONEWS.COM, JOMBANG- Jembatan menghubungkan Dusun Balongcangak dengan dusun Kedungudi di Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur, putus akibat tergerus arus Sungai Sadar, Selasa, 3 Desember 2024, pukul 03.00 WIB.
Kondisi ini membuat akses warga terganggu, termasuk jalur menuju sekolah dan persawahan.

Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati, saat melakukan inspeksi jembatan itu, menyebutkan, putusnya jembatan disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kondisi jembatan yang sudah rapuh dan tumpukan sampah di bawahnya.
Jembatan antardesa sepanjang 30 meter di Mojokerto, yang menghubungkan desa Kedung Gempol dengan Kebondalem, terputus pada dini hari 3 Desember 2024.
Penyebabnya adalah bantalan jembatan yang ambrol akibat sumbatan sampah, membuat sebagian badan jembatan jatuh.
Akibat putusnya jembatan ini, anak sekolah dan petani harus memutar untuk mencapai tujuan. Jembatan ini dibangun pada tahun 2008 dan memiliki lebar 2,5 meter.
Mobilitas warga terganggu, terutama pelajar yang kini harus menempuh jarak lebih jauh untuk mencapai sekolah, dari 2 km menjadi 21 km.
Selain itu, petani juga kesulitan mengangkut hasil pertanian, yang dapat memengaruhi ekonomi lokal.
Akses ke fasilitas penting seperti pusat pendidikan dan layanan kesehatan terputus, mengakibatkan ketidaknyamanan dan potensi penurunan kesejahteraan masyarakat
Warga berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan untuk memulihkan aksesibilitas.**