Menu

Mode Gelap

Headline

Isi Laporan Menkes Kepada Prabowo Terkait Covid-19

badge-check


					Isi Laporan Menkes Kepada Prabowo Terkait Covid-19 Perbesar

Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM, JAKARTA- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) mendatangi Istana Kepresidenan, untuk melaporkan temuan kasus Covid-19 di Indonesia secara langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.

“(Dipanggil soal) Covid-19,” ujarnya kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, pada Selasa 3 Juni 2025, sore,

Budi menegaskan saat ini kondisi Covid-19 di Indonesia masih dalam kategori terkendali. Ia menyebut jumlah kasus harian Covid-19 juga masih kisaran puluhan kasus.

Menurutnya kenaikan angka kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa negara tidak perlu terlalu dikhawatirkan, karena mayoritas kasus berasal dari subvarian Omicron.

“Jadi itu sama dengan subvarian yang biasa kita lihat, jadi seharusnya tidak perlu khawatir,” jelasnya.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi tujuh kasus Covid-19 di Indonesia. Kasus tersebut ditemukan pada minggu lalu.

“Jumlah kasus terlapor M22 (25-31 Mei) adalah sebanyak 7 kasus,” bunyi laporan data Kemenkes yang diberikan oleh Jubir Kemenkes Widyawati, Selasa.

Kemenkes mencatat pada periode 25 hingga 31 Mei, tingkat positivity rate mencapai 2,05 persen. Artinya dari 100 orang yang diperiksa, terdapat 2 orang yang hasilnya positif Covid-19.

Positivity rate tertinggi di tahun 2025 terjadi pada minggu epidemiologi ke-19 yakni sebesar 3,62 persen. Tercatat kenaikan kasus tertinggi di minggu ke-19 terjadi di provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.

Selama tahun 2025, Kemenkes sudah memeriksa 2.160 spesimen. Dari 2.160 spesimen itu, 72 di antaranya positif Covid-19.

Kemenkes sebelumnya sudah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus Covid-19 pada 23 Mei 2025.

Diketahui, sejak minggu ke-12 tahun 2025 hingga saat ini, kasus Covid-19 di beberapa negara Asia seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura menunjukkan peningkatan. Varian yang terdeteksi meliputi XEC dan JN.1 (Thailand), LF.7 dan NB.1.8 (Singapura), JN.1 (Hong Kong), serta XEC (Malaysia).

Di kawasan ASEAN, tren kenaikan kasus terutama terjadi sejak Mei 2025, meskipun tingkat penularan dan angka kematiannya relatif rendah. Lonjakan ini dipicu oleh subvarian Omicron NB.1.8.1 yang lebih mudah menular, tetapi tidak lebih parah dibanding varian sebelumnya.

Secara keseluruhan, situasi tetap terkendali berkat upaya pencegahan dan pemantauan aktif oleh pemerintah setempat dan WHO.****

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pameran Jogja Paradise 2025, Stand UMKM Pemkab Jombang Raih Juara 2 Nasional

15 September 2025 - 14:59 WIB

Tujuh ASN Inspektorat Jombang Ikuti Pelatihan 120 Jam Analis Standar Belanja

15 September 2025 - 14:18 WIB

100 Warga Gresik Ikuti Edukasi Keamanan Umum dari PT PGN, Arief Nurrachman: Jangan Segan Melapor

15 September 2025 - 13:51 WIB

56 ASN di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto menerima SK Kenaikan Pangkat

15 September 2025 - 13:03 WIB

Viral Aksi Demo Siswa SMK 1 Kampak Trenggalek: Urusan Uang tak Pernah Selesai!

15 September 2025 - 03:09 WIB

Delapan Tewas, Bus Wisata Angkut 52 Penumpang Alami Rem Blong di Jalur Bromo

15 September 2025 - 02:43 WIB

Investasi Rp 7,5 T, Satelit Komunikasi N5 Jamin Internet Lebih Cepat dan Lebih Luas

14 September 2025 - 20:16 WIB

Bupati Warsubi Meletakkan Batu Pertama Pembangunan SD Ar-Rahman Green School

14 September 2025 - 18:13 WIB

Harga Rp 150/Kg, DKPP Jombang Beri Bimtek 30 Warga Budidaya Losbter Air Tawar

14 September 2025 - 14:10 WIB

Trending di Headline