Penulis: Priyo Suwarno | Editor: Ipong D Cahyono
KREDONEWS.COM, JAKARTA – memaparkan bahwa Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp13,528 kuadriliun atau sekitar US$900 miliar agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam kurun waktu 2025–2029.

Angka tersebut, berdasarkan perhitungan Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional, mensyaratkan pertumbuhan realisasi investasi sekitar 16,75 persen per tahun dalam lima tahun ke depan.
Pada tahun ini, realisasi investasi yang dibutuhkan Indonesia sebagai modal untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen adalah sebesar Rp1,65 kuadriliun atau sekitar US$100 miliar.
“Berdasarkan data dari Bappenas, investasi yang perlu kita capai pada tahun 2024 adalah sekitar US$100 miliar. Angka ini diharapkan terus meningkat hingga tahun 2025 dan seterusnya,” tuturnya dalam acara Indonesia-Europe Investment Summit 2024, Senin, 9 Desember 2024.
Berdasarkan skenario tersebut, jika Indonesia berhasil menarik investasi sebesar Rp1,90 kuadriliun pada tahun depan, maka pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai 6,8 persen.
Selanjutnya, pada 2026, investasi perlu kembali meningkat menjadi Rp2,28 kuadriliun agar pertumbuhan ekonomi dapat mencaKemudian, pada 2027, Indonesia harus mampu mendorong realisasi investasi sebesar Rp2,68 kuadriliun agar ekonomi bisa tumbuh 8,3 persen.
Adapun pada 2028 dan 2029, target investasi yang disyaratkan masing-masing adalah Rp3,11 kuadriliun dan Rp3,54 kuadriliun. Dengan capaian tersebut, perekonomian Indonesia pada dua tahun terakhir pemerintahan Prabowo diperkirakan dapat tumbuh masing-masing sebesar 8 persen dan 7,8 persen.
“Ini adalah target yang sangat ambisius, tetapi pada saat yang sama, bagaimana kita mencapainya?” jelas Rosan. **