Penulis: Adi Wardhono | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, SALATIGA- Dua kuda pacu kelas nasional terbaik Sulawesi Utara, Milord dan Salvador Minang (Sumatera Barat) mengalami insiden tragis, keduanya tewas dalam final Indonesia Jateng Derby 2025, di Gelanggang Pacuan Kuda Tegalwaton, Salatiga, Minggu tanggal 16 Februari 2025.

Milord, merupakan kebanggaan Sulawesi Utara dan milik Adi Supit, bersaing di kelas bergengsi 3 Tahun Derby Divisi I dengan jarak 1600 meter.
Pada saat itu Milord memimpin perlombaan dan hanya beberapa meter dari garis finish ketika insiden terjadi. Namun, muncul kuda lain bernama Salvator Minang, tanpa joki, tiba-tiba berbalik arah dan menabrak Milord.
Tabrakan ini terjadi di trek lurus pada 400 meter terakhir perlombaan. Keduanya, Milord dan Salvator Minang, dinyatakan tewas di lokasi kejadian.
Akibat lainnya, Joki Milord, Jones Paendong, juga mengalami cedera serius dan harus dilarikan ke rumah sakit karena patah kaki.

Detik-detik kuda Salvador Minang berlari berlawanan arah, hingga menabrak kuda Milord dalam final 1600 me Jateng Derby 2025, Minggu 16 Februari 2025. Tangkap layar video Instagram@info_newsantara
Kuda Salvator Minang berbalik arah setelah joki yang mengendarainya, Yanni Rondonuwu, jatuh di tikungan pertama perlombaan. Setelah jatuh, Salvator Minang sempat berlari mengikuti iringan kuda lain, tetapi kemudian tiba-tiba berbalik arah. Kejadian ini terjadi menjelang garis finish, dan pada saat itu, kuda tersebut menabrak Milord, yang sedang memimpin perlombaan.
Pemilik kuda pacu Salvator Minang adalah Mairiyanto Madau Stable. Kuda ini ditunggangi oleh joki Yanni Rondonuwu dan dilatih oleh Rudi Ratu. Salvator Minang dikenal sebagai salah satu kuda pacuan yang berprestasi di Indonesia, termasuk dalam kejuaraan yang diadakan di Salatiga
Harga kuda pacu yang sudah beberapa kali memang seperti Milord bisa mencapaia angka Rp 200 juta hingga Rp 500 juta, bahkan lebih. Milord adalah kuda pacu yang berprestasi dan terkenal, kemungkinan harganya jauh lebih tinggi dari kisaran tersebut, tetapi tidak ada angka pasti yang dapat diberikan berdasarkan hasil pencarian ini.
Insiden ini menimbulkan keprihatinan di kalangan pecinta olahraga berkuda di Indonesia. Panitia penyelenggara Jateng Derby memutuskan untuk membatalkan hasil final kelas tersebut, sehingga tidak ada pemenang yang diumumkan.
Ramoy Markus Luntungan, pengurus Dewan Penasihat Pordasi Sulut, mengusulkan agar race 1.600 meter dibatalkan mengingat situasi yang tidak normal tersebut. **