Penulis: Mulawarman | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, BALI- Dua orang awak hilang, akibat Kapal feri KMP Muhlisa yang melayani penyeberangan antara Balikpapan- Penajam, Kalimantan Timur tenggelam di perairan Penajam pada Senin, 5 Mei 2025, sekitar pukul 16.44 WITA.

Penyebab utama tenggelamnya KMP Muhlisa di perairan Penajam adalah patahnya as propeller (poros baling-baling) kapal. Kerusakan ini menyebabkan mesin utama kapal mati total, sehingga kapal kehilangan kendali dan tidak dapat bergerak. Akibat patahnya as propeller, terjadi kebocoran di bagian buritan atau badan kapal, yang membuat air laut masuk perlahan ke dalam kapal.
Kebocoran ini memperparah kondisi kapal, hingga akhirnya kapal miring, oleng, dan tenggelam sepenuhnya. Kesimpulan ini juga diperkuat oleh keterangan saksi penumpang, aparat kepolisian, dan pejabat pelabuhan yang menyatakan bahwa kerusakan teknis pada propeller menjadi pemicu utama insiden tersebut.
Dody Setiawan, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Balikpapan, menyatakan bahwa setelah menerima informasi mengenai tenggelamnya KMP Muhlisa, tim SAR langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.
“Begitu menerima informasi, kami segera koordinasi dengan pelapor dan mengerahkan personel ke lokasi kejadian menggunakan RBB KN SAR Anggini 236,” ujar Dody dalam keterangan resminya pada Senin sore.

Badan kapal feri KMP Muhlisa tinggal sebagian saja, kapal ini tenggelam di perairan Teluk Balikpapan, dalam perjalanan dari Balikpapan menuju ke Penajama, Kalimantan Timur, Senin 5 Mei 2025. Foto: Medsos
Dody menegaskan bahwa tim SAR tiba di lokasi tidak lama setelah insiden dan segera memulai operasi pencarian serta evakuasi. “Tim berangkat pukul 15.30 WITA dan saat ini sudah berada di lokasi untuk melanjutkan pencarian,” jelasnya.
Basarnas Balikpapan juga menyampaikan bahwa operasi penyelamatan dilakukan dengan berbagai peralatan, termasuk alat komunikasi, medis, perlengkapan selam, dan drone thermal untuk mendeteksi keberadaan korban dari udara dan bawah air. Dody menambahkan, “Kami fokus pada upaya evakuasi dan pencarian. Informasi resmi akan kami sampaikan secara berkala,” tegasnya.
Hingga Senin sore, proses pencarian dan evakuasi masih terus berlangsung di sekitar lokasi tenggelamnya kapal, dan Basarnas mengimbau masyarakat untuk menunggu informasi resmi dari pihak berwenang.
Kronologi
KMP Muhlisa, kapal feri penyeberangan rute Balikpapan–Penajam, tenggelam di perairan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 5 Mei 2025 sekitar pukul 15.15–15.30 WITA. Lokasi tenggelamnya kapal berada sekitar 200 meter dari daratan, tidak jauh dari Pelabuhan Kariangau, Balikpapan.
Kapal dilaporkan mulai miring dan setengah terendam air sebelum akhirnya tenggelam sepenuhnya. Berdasarkan keterangan saksi dan video yang beredar, badan kapal sudah tidak terlihat di permukaan saat tim penyelamat tiba.
Penyebab awal tenggelamnya KMP Muhlisa diduga karena patahnya as propeler (poros baling-baling) dan kebocoran di bagian lambung kapal. Selain itu, mesin kapal dilaporkan mati saat beroperasi di tengah laut, memperparah situasi hingga kapal tidak dapat dikendalikan dan akhirnya tenggelam.
Jumlah Penumpang
KMP Muhlisa mengangkut total 47 orang saat kejadian, terdiri dari 26 penumpang dan 21 kru kapal.
Kapal juga membawa 13 kendaraan berbagai jenis. Sebagian besar penumpang berhasil dievakuasi menggunakan sekoci atau perahu kecil yang ada di sekitar lokasi.
Namun, dua kru kapal dilaporkan hilang dan diduga terjebak di ruang mesin saat berusaha memperbaiki kerusakan sebelum kapal tenggelam.
Tim Basarnas Balikpapan dan instansi terkait segera melakukan upaya pencarian dan evakuasi di lokasi kejadian. Hingga berita terakhir, proses pencarian terhadap dua kru yang hilang masih berlangsung, dan belum ada laporan korban jiwa lain.
- Waktu kejadian: Senin, 5 Mei 2025, sekitar pukul 15.15–15.30 WITA
- Lokasi: Perairan Penajam, sekitar 200 meter dari daratan, dekat Pelabuhan Kariangau
- Penyebab: Diduga as propeler patah, mesin mati, dan kebocoran lambung kapal
- Korban: 47 orang di kapal, 2 kru hilang, evakuasi penumpang lainnya berhasil
Insiden ini menjadi perhatian karena terjadi di jalur penyeberangan yang padat dan vital bagi mobilitas masyarakat serta distribusi logistik antara Balikpapan dan Penajam. **