Menu

Mode Gelap

Uncategorized

Cerita Hari Ini: Untung Surapati Meninggal di Pangkuan Intel VOC Putranya Sendiri

badge-check


					Untung yang sangat anti VOC Perbesar

Untung yang sangat anti VOC

Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, SURAAYA-Setelah Amangkurat II berhasil menumpas berbagai pemberontakan berkat bantuan VOC dan kerajaannya dirasa aman, ia mulai hilang rasa hormat pada VOC dan tidak lagi bergantung pada VOC. Sikap Amangkurat II yang mendua akhirnya terbongkar oleh VOC.

Pihak VOC menemukan surat-surat Amangkurat II kepada Cirebon, Johor, Palembang, dan Inggris yang isinya ajakan untuk memerangi VOC. Amangkurat II juga mendukung pemberontakan Kapitan Jonker tahun 1689.

Pihak VOC menekan Kartasura untuk segera melunasi biaya perang Trunajaya sebesar 2,5 juta gulden. Amangkurat II sendiri berusaha memperbaiki hubungan dengan pura-pura menyerang Untung Suropati di Pasuruan.

Amangkurat II akhirnya meninggal dunia tahun 1703. Sepeninggalnya, terjadi perebutan takhta Kartasura antara putranya, yaitu Amangkurat III melawan adiknya, yaitu Pangeran Puger.

Namun sebelumnya, Amangkurat II memerintahkan Untung Surapati ke Pasuruan untuk menyerang salah satu wilayah Mataram di Jawa bagian timur itu. Kedoknya seolah-olah Untung melawan Mataram, agar Belanda tak curiga. Setelah merebut Pasuruan Untung Surapati mendeklarasikan diri sebagai pemimpinnya dengan gelar Adipati Aria Wiranegara.

Untung Surapati akhirnya berhasil mendirikan kerajaan kecil di Pasuruan. Ia memerintah di daerah itu dengan gelar Raden Wiro Negoro.

Robert Anak Untung Surapati

Kilas balik riwayat untung, secara sembunyi-sembunyi percintaan antara Untung Surapati dan Suzanna Moor ternyata tak bisa disembunyikan lagi. Ayah Suzanna yang sekaligus majikan Surapati pun murka. Surapati ditahan, dan dijatuhi hukuman mati, hingga akhirnya bisa meloloskan diri dari penjara, dan menjadi pengacau keamanan di daerah-daerah sekitar Batavia.

Namun, Suzanna dengan kondisi hamil diusir oleh ayahnya. Terlebih, setelah ayahnya bermaksud menikahkan Suzanna dengan relasi-relasinya, namun masih seperti dulu tetap saja ditolak anaknya. Ditambah terbetik kabar, Surapati menyerahkan diri dan kemudian berkarir militer sebagai tantara VOC, Tuan Moor lantas memutuskan memulangkan anak semata wayangnya ke Belanda.

Suzanna pun meninggal dunia saat melahirkan dalam perjalanan naik kapal dari Hindia ke Belanda. Singkat cerita, anak itu diberi nama Robert, dan dibesarkan keluarga van Reijn. Hidup di Belanda, Robert barulah tahu kalau van Reijn bukanlah orang tuanya setelah mereka wafat. Ada surat dari mendiang ibunya, yang diperuntukkan bagi Robert setelah dewasa. Hal itu dilansir dari indonesia.go.id.

Merasa frustasi karena sejak kecil sering diolok-olok memiliki kulit berbeda dengan teman-teman Eropa-nya, juga karena merasa sebatang kara setelah tahu keluarga van Reijn hanyalah keluarga angkat semata, Robert memutuskan bertolak ke Batavia dengan cita-cita menjadi tantara VOC.

Robert sebagai tentara VOC di Tanah Hindia, suatu ketika ditugaskan menjadi mata-mata ke Jawa Timur. Namun sayangnya karena kurang hati-hati, Robert akhirnya tertangkap pasukan Surapati. Robert ditahan dan kemudian diantar ke hadapan Surapati.

Ketika baju Robert digeledah ditemukan secarik surat, lukisan perempuan, dan belahan uang perak. Itulah belahan uang logam yang diberikan Surapati dahulu kepada Suzanna, sebagai simbol cinta kasih mereka yang abadi dan tak terpisahkan. Belahan satunya selama ini juga masih disimpan Surapati.

Sementara lukisan perempuan di kertas lusuh itu adalah sosok perempuan yang selama ini sangat dicintainya, Suzanna Moor. Segera maklumlah Surapati, bahwa Robert adalah anaknya sendiri.

“Itu dia potongan dari pada satu duit-duitan yang aku kasih mamamu sepotong dan aku simpan sepotong. Lihatlah, potongannya. Lihat kalau aku sambung cocok sekali.”

Robert pun menunduk, ia harus mengakui bahwa orang yang di depannya, yang ia sebagai tentara ditugaskan untuk memata-matainya, ialah bapak kandungnya, Untung Surapati. Dari pembicaraannya dengan anaknya pula, Surapati akhirnya juga tahu bahwa Suzanna tidak pernah menikah lagi hingga akhir hayatnya.

“Sesudahnya engkau lahir, apakah mamamu kawin lagi dengan Tuan Ajudan Kuffeler?” tanya Surapati.

“Jangan bicara begitu. Aku punya mama bersetia seumur hidupnya dengan laki-laki yang sekali dicintainya, yang diakuinya sebagai suaminya yang sah! Sekalipun mamaku tidak pernah kawin lagi,” demikian jawab Robert.

Ingin membalas budi semua kebaikan hati kekasihnya Suzanna, Surapati menumpahkan rasa kasihnya kepada anaknya Robert. Ia menawarkan pada Robert untuk membantunya melaksanakan cita-citanya, yaitu membangun persekutuan antara Surapati dan VOC. Atau jika hal itu tidak mungkin diwujudkan, ia mengajak Robert turut bertempur dengan ayahnya melawan VOC.

Selain itu, Surapati juga menawarkan posisi putra mahkota kepada Robert sebagai pengganti dirinya kelak dan menjadi raja di Pasuruhan.

Hati Robert terbelah. Namun ternyata unsur Belanda lebih keluar sebagai pemenang dibandingkan unsur bumiputra dalam darah dan jiwanya.

“Bapak, jika aku terima permintaanmu, maka sama saja aku berkhianat pada negeriku. Aku bersumpah tetap setia pada ayah punya musuh, aku tidak boleh berkelahi dengan saudara-saudaraku, anak dari satu bendera Belanda.”**

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cerita Hari Ini: Hamengkubuwono I Hancurkan VOC dengan Wabah Cacar yang Disebarkan Secara Spiritual

12 April 2025 - 10:23 WIB

Cerita Hari Ini: Pangeran Mangkubumi Jadi Sultan Jogja Melalui Perjanjian Giyanti

11 April 2025 - 10:34 WIB

Geger Rumah Tangga Pakubuwono III: Ratu Kencana Asal Madura Bikin Raja Lari Tunggang Langgang Sampai Celana Lepas

10 April 2025 - 17:30 WIB

Cerita Hari Ini: Pakubuwono III, Raja Jawa Pertama yang Dilantik VOC

9 April 2025 - 17:30 WIB

Terinfeksi Prion, Manusia dan Hewan Mirip Seperti Zombie

8 April 2025 - 09:32 WIB

Cerita Hari Ini: Amangkurat V Raja Jawa yang Diangkat oleh Etnis Tionghoa

8 April 2025 - 09:19 WIB

Cerita Hari Ini: Ratu Mas Blitar Ibu Raja-raja Mataram Islam yang Menyaksikan Anakn-anaknya Berebut Tahta

7 April 2025 - 11:17 WIB

Menulis dengan Tangan Bantu Belajar Lebih Intensif

6 April 2025 - 10:50 WIB

Cerita Hari Ini: Pangeran Blitar Nyaris Dongkel Amangkurat IV

6 April 2025 - 09:50 WIB

Trending di Uncategorized