Menu

Mode Gelap

Headline

Bolehkah Perusahaan Tahan Ijazah Karyawan, Begini Kata Cak Sholeh

badge-check


					Cak Sholeh, No Viral No Justice, Dok: IG Cak Sholeh Perbesar

Cak Sholeh, No Viral No Justice, Dok: IG Cak Sholeh

Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM, SURABAYA- Viral di media sosial, kasus penahanan ijazah oleh perusahaan kembali jadi sorotan publik. Peristiwa ini mengemuka setelah Wakil Wali Kota Surabaya, Cak Armuji, turun langsung menyikapi laporan seorang karyawan yang telah resign namun ijazahnya masih ditahan perusahaan.

Sayangnya, langkah mediasi yang ditempuh belum membuahkan hasil lantaran adanya perlawanan dari pihak perusahaan.

Pengacara Muhammad Sholeh, atau yang akrab disapa Cak Sholeh, angkat bicara tegas mengenai persoalan ini.

“Teman-teman, yang harus dipahami bahwa di dalam sistem ketenagakerjaan Indonesia, baik undang-undang maupun turunannya, tidak ada klausul soal kewajiban menyerahkan ijazah sebagai jaminan kerja,” tegasnya, di akun pribadinya, 12 April 2025.

Baca juga: Meriam Bellina Kondisi Sehat dan Suka Olahraga, Pasang Ring, Kok Bisa?

Baca juga: Meskipun Priguna Bawa Kondom, Dua Sampel Sperma Berhasil Ditemukan

Cak Sholeh melanjutkan, “Tidak juga diatur saat karyawan resign. Artinya, ada kekosongan hukum.”

Dalam kekosongan tersebut, menurut Cak Sholeh, ketentuan yang berlaku adalah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

“Kalau kamu kerja, lalu resign, dan ijazahmu ditahan, maka itu bisa dilaporkan sebagai penggelapan barang menurut Pasal 372 KUHP,” jelasnya.

Ancaman hukumannya tidak main-main, yaitu pidana penjara hingga empat tahun. Dan dalam kasus seperti ini, menurutnya, polisi dapat melakukan penahanan terhadap pelaku.

“Solusinya satu: supaya perusahaan tidak mentang-mentang, laporkan ke polisi. Viralkan laporan itu,” ujarnya lantang.

Cak Sholeh menyebut manfaat dengan memviralkan masalah yakni, “Satu, perusahaan akan malu. Dua, polisi akan gercep (gerak cepat) memanggil pelaku, dan jika unsur penggelapannya terpenuhi, segera dilakukan penangkapan.”

Cak Sholeh menyayangkan, fenomena penahanan ijazah ini bukan hal baru. Ia menyebut sudah banyak masyarakat yang resah namun tidak tahu harus bertindak ke mana.

“Artinya, kasus ini banyak. Tinggal kepolisian harus gerak cepat menindaklanjuti laporan dari mantan karyawan,” pungkasnya.

Dengan semangat “No Viral No Justice”, Cak Sholeh mengajak publik untuk tidak diam menghadapi ketidakadilan, dan menjadikan hukum sebagai alat pembelaan terakhir yang tak boleh ditawar.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

BBM Etanol 10 Persen, Harga Harus Lebih Murah, Namun Tetap Saja Rugi

14 Oktober 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lantik Pengurus Baznas: Jalankan Penuh Ikhlas dan Bertanggung Jawab

14 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Petrokimia Perkenalkan Pemupukan Petro Spring, Gunakan Drone 8 Jam Rp 6 Juta

14 Oktober 2025 - 14:23 WIB

Kepsek Tampar Siswa Ketahuan Merokok, Orang Tua Lapor Polisi 630 Pelajar Demo

14 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Prabowo Hapus PIK 2 dari Daftar Proyek Strategis Nasional, Saham Langsung Anjlok!

14 Oktober 2025 - 11:51 WIB

Ian Douglas Martin Penulis Buku Politik Jatah Preman: Isinya Bikin Merinding

14 Oktober 2025 - 10:58 WIB

Nvidia DGX Spark Superkomputer AI Operasi 1.000 Triliun/Detik, Harga Rp 67 Juta

14 Oktober 2025 - 10:03 WIB

Tolak Enam Atlet Senam, Israel Gugat Indonesia ke Peradilan CAS di Swiss

13 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Diangkut ke Puskesmas, 38 Siswa SMPN 1 Mojolangu Tulungagung Keracunan BMG

13 Oktober 2025 - 18:44 WIB

Trending di Headline