Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, SURABAYA-Berhenti merokok mungkin merupakan salah satu keputusan terbaik yang bisa Anda buat. Namun, meskipun mungkin tampak kontradiktif, beberapa psikolog menunjukkan bahwa dengan melakukannya, Anda mungkin dan kemungkinan besar akan merasakan ketidaknyamanan.
Hal ini diakui oleh psikolog Claudia Pizarro, dari Program Bebas Tembakau UC CHRISTUS, yang menunjukkan bahwa ada serangkaian gejala putus rokok yang harus Anda ketahui cara mengenalinya untuk mempelajari cara mengelolanya dan tidak membuat berhenti merokok menjadi masalah yang memengaruhi kehidupan sehari-hari Anda.
Beberapa psikolog dan tenaga kesehatan sepakat bahwa berhenti merokok merupakan tantangan yang cukup berat. Terlepas dari manfaatnya, bagi seseorang yang mencoba menghentikan kebiasaan buruk ini, hal itu bisa menjadi cobaan berat, dan ini disebabkan oleh gejala putus rokok.
Salah satu gejala yang mungkin Anda rasakan selama beberapa minggu pertama adalah munculnya rasa tidak nyaman sementara . Hal ini disertai dengan rasa mudah tersinggung, cemas, kesulitan berkonsentrasi, dan bahkan gangguan tidur.
Selain itu, mungkin ada tanda-tanda pemulihan dengan gejala seperti batuk atau kesulitan bernapas. Meskipun gejala-gejala ini mungkin tampak negatif, kenyataannya adalah bahwa gejala-gejala tersebut merupakan hasil dari proses pembersihan dan penyembuhan tubuh itu sendiri, membuang racun-racun yang ada di dalam tubuh dan dihasilkan oleh konsumsi tembakau.
Untuk menghindari memikirkan dampak-dampak ini, yang meskipun positif, bisa jadi sulit untuk diatasi, para ahli menyarankan untuk tetap menyibukkan pikiran, berolahraga, mencari strategi relaksasi, menghindari apa yang kita anggap sebagai pemicu dan mencari dukungan sosial untuk mengatasi gejala putus obat.
Berhenti merokok memang cukup menantang, tetapi satu hal yang pasti: merokok membawa banyak manfaat. Salah satu manfaat utamanya adalah meningkatkan suasana hati dalam jangka panjang. Alih-alih memperburuknya, berhenti merokok justru dapat meningkatkan kesehatan mental dan emosional Anda secara signifikan, mengurangi gejala seperti kecemasan atau depresi dalam jangka menengah atau panjang.
Harga diri dan kepuasan juga meningkat ketika Anda berhenti merokok. Pengalaman mengatasi tantangan semacam itu dapat menumbuhkan rasa bangga dan kepuasan pribadi yang luar biasa. Selain itu, Anda mungkin mulai memiliki kendali yang lebih baik dan lebih besar atas hidup Anda serta rasa kebebasan yang menyegarkan dengan tidak terikat pada kebiasaan buruk seperti ini. Terakhir, kekhawatiran dan rasa bersalah karena terlibat dalam kecanduan seperti ini juga umum dirasakan berkurang.
Manfaat Merokok
Manfaat Merokok yang Sering Dicari
Rokok banyak digemari karena berbagai efek yang kerap dirasakan penikmatnya. Hal ini karena rokok terbuat dari tembakau, yakni tanaman yang mengandung zat adiktif nikotin. Berikut adalah efek samping nikotin dalam rokok yang sering kali disalahartikan sebagai manfaat merokok:
1. Memberikan kenikmatan
Saat merokok, nikotin masuk ke tubuh dan mencapai otak hanya dalam 10 detik. Nikotin yang terkandung dalam rokok ini kemudian memicu otak agar melepas hormon dopamin.
Nah, hormon inilah yang bisa membuat seseorang merasakan kenikmatan atau rasa puas. Rasa nikmat ini lama-kelamaan bisa membuat perokok jadi ketagihan sehingga sulit berhenti merokok.
2. Meningkatkan suasana hati
Tidak cuma hormon dopamin, nikotin dalam rokok juga memicu pelepasan zat kimia yang bisa menimbulkan emosi positif dan sensasi nyaman, seperti beta-endorfin dan serotonin. Akibat pelepasan zat-zat inilah, seseorang jadi lebih senang, puas, dan mood-nya bagus saat merokok.
Namun, efek ini hanya bersifat sementara, ya. Dalam jangka panjang, rokok justru bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai gangguan mood, mulai dari depresi hingga gangguan cemas.
3. Mengurangi stres
Stres berkaitan dengan kadar hormon dopamin dalam tubuh yang menurun. Nah, merokok dianggap salah satu media untuk menghilangkan stres. Nikotin dalam rokok memang bisa meningkatkan kadar hormon dopamin. Akan tetapi, hal ini membuat perokok jadi ketergantungan mengisap rokok untuk menghilangkan stres.
Sebenarnya, ada banyak cara lain untuk mengurangi stres selain merokok, misalnya dengan bermain bersama hewan peliharaan, mendengarkan musik, jalan-jalan di sekitar rumah, atau bahkan tidur sebentar. Cara-cara ini juga bisa memperbaiki mood, lho.
4. Menambah energi
Salah satu efek samping instan dari merokok adalah tubuh terasa lebih berenergi. Ini karena nikotin juga membuat otak melepas hormon adrenalin, yang sering kali meningkat saat seseorang sedang dalam situasi menegangkan, stres, atau menghadapi bahaya.
Pelepasan adrenalin ini membuat otot-otot tubuh berkontraksi dan terasa lebih kuat. Selain itu, detak jantung dan embusan napas pun jadi lebih cepat. Akibatnya, tubuh jadi terasa lebih aktif dan berenergi. Inilah yang kerap disalahpahami sebagai manfaat merokok.
Cara sehat untuk menambah energi tentu bukan dengan merokok, tetapi mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan tidur setidaknya 7 jam setiap malam.
5. Meningkatkan konsentrasi
Pelepasan hormon adrenalin yang terjadi saat seseorang merokok tidak hanya membuat tubuh jadi lebih bersemangat, tetapi pikiran juga bisa jadi lebih fokus. Namun, ini bukanlah hal yang sepenuhnya baik. Selain hanya terjadi sementara, efek ini juga bisa berkurang, sehingga akan membuat seseorang merasa perlu lebih banyak rokok agar bisa tetap berkonsentrasi.
Sebenarnya, ada berbagai hal lain yang bisa kamu coba untuk meningkatkan fokus tanpa merokok. Misalnya, tidur dan istirahat yang cukup, melakukan meditasi, atau tidur siang sejenak (power nap).
Manfaat Merokok Tidak Sebanding dengan Bahayanya
Berbagai manfaat merokok di atas bersifat sementara karena sebenarnya merupakan efek samping nikotin. Di sisi lain, zat adiktif ini justru bisa membuat perokok jadi kecanduan. Hal ini kerap membuat perokok kesulitan berhenti karena mereka jadi merasakan gejala putus nikotin, seperti mudah marah dan cemas, susah tidur, sampai depresi.***