Penulis : Jayadi | Editor : Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM-JAKARTA: Setelah skandal dugaan korupsi di Pertamina mencuat terkait praktik pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax dengan metode yang tidak diketahui. Akibatnya, mutu bahan bakar yang beredar di pasaran menjadi tanda tanya besar.

Konsumen yang membeli Pertamax dengan harapan mendapatkan bahan bakar berkualitas lebih baik justru tidak bisa memastikan apakah produk yang mereka gunakan benar-benar sesuai standar atau sudah tercampur zat lain yang menurunkan kualitasnya.
Selama ini masyarakat sudah melaporkan mutu BBM Pertamina melalui media sosial, ada yang mengeluhkan setelah memakai Pertamax fuelpump menjadi buntu, mesin mrebet atau tidak bisa stasioner, wara Pertamax dengan Pertalite sama, oktan tidak sama saat di test dengan alat hingga lebih cepat habis atau boros.
Baca juga
Parameter Kualitas BBM Bukan Hanya RON, Kerugian Konsumen Bisa Jauh Lebih Besar
Namun selama ini Pertamina selalu menolak, bahkan Pertamina mengatakan bahwa standar mutu telah diuji dan sesuai yang dipersyaratkan. Namun kini masyarakat susah tidak percaya lagi.
Bahan bakar berkualitas buruk tidak hanya merugikan konsumen secara finansial, tetapi juga berdampak serius pada kendaraan dan lingkungan,
Berikut ini dampaknya jika menggunakan BBM Berkualitas Rendah dikutip dari FuelLogic
A. Dampak Bahan Bakar Berkualitas Rendah pada Kendaraan
Penggunaan bahan bakar berkualitas rendah dapat berdampak pada kendaraan Anda. Berikut ini ikhtisar beberapa di antaranya.
1. Performa
Penggunaan bahan bakar berkualitas rendah mungkin sedikit lebih murah daripada bahan bakar berkualitas tinggi, tetapi memiliki dampak buruk pada kendaraan Anda. Ini termasuk pembakaran yang tidak sempurna karena kontaminan dan angka oktan dan setana yang lebih rendah yang mengakibatkan berkurangnya daya keluaran. Kualitas solar yang rendah juga dapat kekurangan sifat pelumas yang memadai, yang menyebabkan peningkatan gesekan dan keausan dalam komponen sistem bahan bakar mesin.
2. Emisi kendaraan
Bahan bakar berkualitas buruk menghasilkan emisi nitrogen oksida, senyawa sulfur, serta VOC yang lebih tinggi, yang berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia.
Baca juga
Setelah Puluhan Tahun, Pertamina Baru Mau Minta Maaf Setelah Kejaksaan Agung Turun Tangan
3. Kesehatan mesin
Kontaminan dalam bahan bakar berkualitas rendah, seperti kotoran, serpihan, dan sedimen, serta menyumbat injektor bahan bakar, mengganggu atomisasi dan pengiriman bahan bakar yang tepat ke ruang bakar, yang menyebabkan penurunan kinerja mesin. Jika bahan bakar mengandung kontaminan tingkat tinggi, bahan bakar tersebut dapat membanjiri filter dan menyumbatnya lebih cepat, yang mengakibatkan mesin mati atau bahkan gagal berfungsi jika alirannya sangat terbatas.
Kontaminan dalam bahan bakar berkualitas rendah dapat mencakup sulfur, timbal, dan zat lain yang dapat meracuni atau melapisi katalis di dalam konverter, sehingga kehilangan efektivitasnya dalam mengubah polutan dan menyebabkan peningkatan emisi.
4. Biaya Perawatan
Peningkatan tekanan dan regangan mekanis akibat penurunan kinerja mesin dan penghematan bahan bakar yang buruk dapat menyebabkan perbaikan yang lebih sering, sehingga meningkatkan biaya perawatan bagi pemilik armada.
Berinvestasi dalam bahan bakar berkualitas tinggi dan mematuhi jadwal perawatan yang direkomendasikan dapat membantu mengurangi masalah ini, sehingga memastikan kinerja kendaraan yang optimal.
B. Dampak Bahan Bakar Berkualitas Rendah terhadap Lingkungan
1. Polusi udara
Emisi dari pembakaran bahan bakar berkualitas rendah berkontribusi terhadap pembentukan kabut asap, yang merupakan campuran ozon, NOx, VOC, dan partikel yang menyebabkan masalah pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan kanker paru-paru. Sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang dilepaskan selama pembakaran bahan bakar berkualitas rendah bereaksi dengan uap air dan oksigen di atmosfer untuk membentuk hujan asam, yang memiliki efek merugikan pada ekosistem perairan, hutan, tanah, dan infrastruktur.
2. Perubahan Iklim
Kualitas solar yang rendah tidak hanya menghambat kinerja mesin tetapi juga proses pembakaran yang memperbesar efek degradasi pada lingkungan melalui peningkatan emisi gas rumah kaca.
Gas rumah kaca menyerap dan memerangkap sebagian radiasi inframerah yang keluar di dalam ozon dan meningkatkan suhu keseluruhan planet, yang menyebabkan pemanasan global.
3. Kecelakaan lingkungan
Bahan bakar yang tumpah dapat meresap ke dalam tanah dan meresap ke air tanah, menimbulkan risiko terhadap persediaan air minum dan ekosistem.
Penyimpanan bahan bakar yang tidak tepat meningkatkan risiko kebakaran dan ledakan, sehingga menimbulkan bahaya keselamatan bagi penduduk sekitar, infrastruktur, dan ekosistem.***
1 Komentar