Pada 2018, Prabowo Subianto mengguncang publik dengan pernyataan kontroversial: Indonesia berpotensi bubar pada 2030. Pidato Ketua Umum Gerindra itu, yang diunggah di akun Facebook resmi partai, viral di tengah dinamika politik nasional jelang Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019. Saat itu, Prabowo mengkritik ketimpangan penguasaan sumber daya sebagai ancaman eksistensial bangsa.
“Elite kita merasa 80% tanah dikuasai 1% penduduk, tidak masalah. Aset strategis dikuasai segelintir orang, tidak masalah. Kekayaan alam kita terus mengalir ke luar negeri, tidak masalah. Inilah yang merusak bangsa!’ tegas Prabowo saat itu.
Lima Tahun Berselang Prabowo Berubah Menjadi Optimistis
Kini, sebagai Presiden RI terpilih, Prabowo tampil dengan narasi berbeda: keyakinan penuh akan masa depan Indonesia. Visinya bertransformasi dari gambaran suram menjadi proyeksi kemandirian nasional. Dalam pidato pelantikan 20 Oktober 2024, ia menegaskan:
“Dengan kekayaan alam melimpah karunia Tuhan, kita harus optimis membangun masa depan!” dikutip presidenri.go.id
Selain itu Presiden Prabowo juga yakin bisa meraih Swasembada Pangan, “Saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya, saya yakin paling lambat empat sampai lima tahun kita akan swasembada pangan. Bahkan, kita siap menjadi lumbung pangan dunia.” terang Prabowo, dikutip dari Setneg.go.id
Termasuk optimisme Presiden Prabowo hingga tahun 2050 terkait Target Emisi Nol Bersih Sebelum 2050: “Kami optimistis bahwa Indonesia dapat mencapai net zero sebelum tahun 2050.” jelas Prabowo, dikutip Reuters.com
Pernyataan-pernyataan tersebut mencerminkan keyakinan Presiden Prabowo dalam memajukan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.***