PenulisL Adi Wardhono | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, KLATEN- Sebanyak sekitar 250 personel tim SAR gabungan menyatakan telah menemukan jasad Aldo Oktawijaya, 22, dalam kondisi kode hitam (meninggal) setelah jatuh ke jurang sedalam lebih dari 50 meter (1.300 mdpl) di kawasan Pronojiwo-Sapu Angin, Gunung Merapi, Klaten.
Pada 24 Desember 2025 pukul 14.20-14.30 WIB, SRU 20 melaporkan penemuan jasad terjepit batu besar di tebing dasar jurang yang jarang dijamah, dengan medan ekstrem berisiko tinggi. Lokasi sulit dijangkau karena vegetasi rapat, tebing curam, dan cuaca buruk, sehingga evakuasi memakan waktu lama.
Evakuasi dilakukan dengan tandu oleh 250 personel dari Polres Klaten, Basarnas, BPBD, TNI/Polri, dan relawan, menempatkan 20 SRU tambahan setelah briefing pukul 06.45 WIB. Jenazah dibawa ke RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro untuk pemulasaraan sebelum diterbangkan ke Pacitan; operasi SAR resmi ditutup setelahnya.
Komandan SAR Klaten, Irwan Santoso, memberikan keterangan utama terkait penemuan jasad Aldo Oktawijaya sebagai penanggung jawab operasi SAR gabungan.
Ia menjelaskan bahwa jasad Aldo ditemukan terjepit batu besar di antara tebing dasar jurang pada 24 Desember 2025, dalam kondisi meninggal dunia, setelah pencarian hari ke-4 dimulai pukul 05.30 WIB dengan SRU awal untuk pengamatan titik duga.
Briefing SRU dilakukan pukul 06.45 WIB, dan seluruh personel ditarik pukul 14.54 WIB pasca-evakuasi ke RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, dengan operasi resmi dihentikan pukul 17.15 WIB.
Kapolsek Kemalang AKP Sarwoko mengonfirmasi penemuan sekitar pukul 14.30 WIB dan evakuasi jenazah untuk pemulasaraan. Subur dari tim SAR menggambarkan lokasi sebagai jurang lembah jarang dijamah, berbatasan Girpasang.
Disebutkan ada tiga pendaki ilegal dari Pacitan—Rizky, Farhan, dan Aldo Oktawijaya (22)—memulai pendakian melalui jalur Kalitalang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Gunung Merapi, pada Sabtu, 20 Desember 2025, pukul 04.00 WIB, meski status gunung Siaga III.
Timeline Pencarian
-
21 Desember 2025: Farhan ditemukan selamat di Sapuangin; operasi SAR dimulai dengan tim gabungan Polres Klaten, Basarnas, BPBD, dan relawan.
-
22 Desember 2025, pukul 10.45 WIB: Rizky ditemukan lemas di koordinat 49 440900 916488 oleh SRU 4 dari Posko ke Pos 2; 7 SRU dengan 80 personel terlibat hari kedua.
-
24 Desember 2025, pukul 05.30 WIB: Pencarian hari ke-4 dimulai dengan pengamatan titik duga; briefing SRU pukul 06.45 WIB, tambahan 20 SRU, total 250 personel.
Penemuan dan Evakuasi
-
Pukul 14.20-14.30 WIB: SRU 20 menemukan jasad Aldo terjepit batu besar di dasar jurang Pronojiwo-Sapu Angin, sedalam 50+ meter, kondisi kode hitam (meninggal).
-
Pasca 14.30 WIB: Evakuasi dengan tandu ke RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro untuk pemulasaraan; personel ditarik pukul 14.54 WIB, operasi ditutup pukul 17.15 WIB; jenazah dibawa ke Pacitan.
Tiga pendaki ilegal dari Pacitan—Rizky, Farhan, dan Aldo Oktawijaya (22)—memulai pendakian melalui jalur Kalitalang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Gunung Merapi, pada Sabtu, 20 Desember 2025, pukul 04.00 WIB, meski status gunung Siaga III. **







