Menu

Mode Gelap

Life Style

Harga Memori Naik, Industri Ponsel dan Laptop Tertekan Mulai 2026

badge-check


					Bakal naik harga Perbesar

Bakal naik harga

Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, JAKARTA-Kabar kurang menyenangkan bagi calon pembeli ponsel dan laptop pada 2026. Laporan TrendForce, perusahaan riset pasar global, menyebut kenaikan harga memori akan menekan industri perangkat elektronik mulai awal 2026.

Kenaikan ini menjadi masalah besar. Bukan hanya karena harga perangkat bisa ikut naik, tetapi juga karena spesifikasi yang ditawarkan bisa diturunkan, terutama pada ponsel kelas menengah dan kelas bawah.

Saat ini, biaya memori memakan porsi yang semakin besar dari total biaya produksi atau Bill of Materials (BOM), karena itu, banyak merek mulai mempertimbangkan untuk menurunkan spesifikasi agar harga jual tetap terjangkau.

TrendForce memperkirakan bahwa sepanjang 2026, biaya DRAM (RAM) akan terus mengambil porsi yang lebih besar dari biaya produksi. Bahkan iPhone, yang dikenal memiliki margin keuntungan tinggi, juga akan terdampak tren ini.

Namun, produsen Android berada dalam posisi yang lebih sulit. Banyak merek Android menjadikan kapasitas RAM besar, seperti 12GB, sebagai nilai jual utama di ponsel kelas menengah.

Hal ini sangat terasa pada Xiaomi, karena 12GB RAM sudah menjadi konfigurasi umum di lini ponsel menengah mereka yang populer. Dengan naiknya harga memori, fitur unggulan ini berpotensi dikurangi atau bahkan dihilangkan.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa perusahaan seperti Xiaomi akan kesulitan mempertahankan harga yang kompetitif. Saat harga DRAM terus naik, produsen hanya punya dua pilihan utama: menaikkan harga ponsel baru, atau menurunkan spesifikasi perangkat.

Para analis memperkirakan bahwa segmen populer yang saat ini menggunakan RAM 8GB dan 12GB bisa kembali ke spesifikasi yang lebih rendah dan standar. Ini dianggap sebagai langkah mundur yang cukup besar.

Dampak paling besar akan dirasakan di pasar ponsel kelas bawah. Model-model murah diperkirakan akan kembali menggunakan RAM 4GB pada 2026, yang merupakan penurunan signifikan bagi konsumen dengan anggaran terbatas.

Masalah ini tidak hanya menimpa ponsel. Produsen laptop juga harus menyesuaikan lini produknya. Laptop dengan RAM yang disolder permanen, seperti ultrabook kelas atas, tidak bisa dengan mudah mengurangi kapasitas memori. Akibatnya, model-model ini diperkirakan akan mengalami kenaikan harga paling cepat dan paling besar.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Anak Bos Kapal Api Vincent Mergonoto dengan Melissa Tanojo Menikah dengan Biaya Rp 100 M

16 Desember 2025 - 14:03 WIB

Ibu Profesional Ubah Pendopo Kabupaten Jombang Jadi Arena Bahagia Anak-anak Tanpa Gawai

15 Desember 2025 - 22:16 WIB

Menko Zukifli Hasan Tetangkap Kamera Makan sambil Merokok Cerutu di Rumah Makan Mewah Kuta Blang Bireuen

15 Desember 2025 - 20:41 WIB

Ketika Rujuk Harus Dipertimbangkan Monica Ambil Keputusan Berani

15 Desember 2025 - 18:55 WIB

Memuji Anak Tak Selalu Baik, Ini 5 Gaya Asuh dan Pengaruhnya pada Mental

15 Desember 2025 - 09:22 WIB

Young Syefura Tamu dari Malaysia, KDM: Saya Perkenalkan Ini Calon Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat!

13 Desember 2025 - 09:52 WIB

Ikan Bakar Talangan, Kuliner Malam Favorit Warga Sumenep

12 Desember 2025 - 18:50 WIB

Jangan Sampai Diskon Jadi Jerat, Ini Strategi Belanja Bijak

12 Desember 2025 - 18:04 WIB

Pantai Serang: Surga Ikan Bakar di Blitar Selatan

8 Desember 2025 - 17:01 WIB

Trending di Life Style