Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, JAKARTA Penanganan bencana alam di Sumatra, terutama Sumatra Barat dan Aceh, menjadi perhatian luas masyarakat. Di tengah simpang siur informasi pemulihan infrastruktur, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) justru mendapat apresiasi warganet.
Melalui video di akun Instagram pribadinya pada Kamis (10/12/2025), Budi menampilkan laporan langsung dari lokasi terdampak. Pendekatan ini dinilai publik kontras dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang sebelumnya dikritik karena klaim data kelistrikan dianggap tidak sesuai kondisi nyata.
“Bagi teman-teman yang belum pernah melihat langsung kejadian di sana, suasananya benar-benar menyedihkan,” ujar Budi.
Dalam tayangan singkat itu, ia tidak hanya menerima laporan dari balik meja, melainkan hadir menyisir lokasi di Sumatra Barat dan Aceh. Menkes memaparkan kondisi pahit tanpa menutup-nutupi kekurangan, sekaligus mengidentifikasi empat masalah vital yang melumpuhkan layanan kesehatan.
Empat Langkah Taktis Menkes Budi
1. Internet Satelit
Kemenkes segera memasang sambungan internet satelit di rumah sakit agar koordinasi tidak terputus. Upaya ini didukung TNI, Polri, dan BNPB.
2. Suplai Genset dan BBM
Budi menegaskan perlunya pengiriman genset beserta bahan bakar agar layanan kesehatan tetap berjalan. “Genset butuh BBM, dan BBM ini diperlukan juga untuk transportasi logistik,” jelasnya.
3. Tangki Air Bersih
Kerusakan pipa membuat pasokan air terhenti. Kemenkes memobilisasi tangki air ke rumah sakit, puskesmas, dan pengungsian untuk mencegah wabah pasca-bencana.
4. Distribusi Obat-obatan
Melihat pola penyakit di pengungsian, Menkes memastikan obat segera sampai ke warga terdampak.
Kontras dengan Klaim Menteri ESDM
Laporan transparan Budi menjadi antitesis dari pernyataan Bahlil Lahadalia yang menyebut 93 persen kelistrikan Aceh sudah pulih. Faktanya, pemadaman bergilir masih terjadi, bahkan di Banda Aceh listrik baru menyala sekitar 35–40 persen. Klaim tersebut memicu klarifikasi dari Pemprov Aceh dan PLN.
Publik menilai sikap Budi yang mengakui adanya kekurangan dan langsung mengirim genset lebih realistis serta menenangkan dibandingkan klaim persentase yang tidak dirasakan warga.***








