Penulis: Sri Muryanto | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JOMBANG– Ibu Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), baru-baru ini melakukan ziarah ke makam Gus Dur di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Ziarah Ibu Sinta Nuriyah ke makam Gus Dur di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, dilaksanakan pada hari Selasa, 11 November 2025.
Kegiatan ini dilakukan sehari setelah Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur pada 10 November 2025. Dalam ziarah ke makam Gus Dur, yang tercermin adalah suasana khusyuk dan penghormatan yang mendalam.
Dalam ziarah tersebut, Ibu Sinta Nuriyah didampingi oleh putri sulungnya, Yenny Wahid, dan disambut oleh Pengasuh PP Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).
Saat berziarah, Sinta Nuriyah tampak khusyuk mengikuti doa bersama dengan membaca tahlil, menaburkan bunga di makam, serta mengusap batu nisan suaminya.
Rombongan juga mengunjungi makam masyayikh PP Tebuireng, tempat Gus Dur dimakamkan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari tradisi keluarga sekaligus penghormatan atas gelar pahlawan yang baru dianugerahkan kepada Gus Dur, yang dianggap sebagai pejuang kemanusiaan dan pahlawan rakyat oleh keluarga dan masyarakat.
Makam Gus Dur di Tebuireng kini menjadi destinasi wisata religi yang banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia, di mana kegiatan ziarah seperti ini rutin dilakukan oleh keluarga dan pendukung Gus Dur.
Usai upacara resmi penganugerahan gelar Pahlawan Nasional Ibu Shinta Nuriyah mengatakan,”
Kutipan kata-kata Ibu Sinta Nuriyah setelah Gus Dur dianugerahi gelar Pahlawan Nasional adalah sebagai berikut:
“Kami tentu menghargai dan bersyukur serta menerima penghargaan untuk Gus Dur itu dengan terasa rendah hati. Dan kami bersyukur bahwa apa yang telah menjadi jasa dan perjuangan dari Gus Dur telah diakui oleh bangsa dan semoga bisa terus diteruskan oleh generasi mendatang.”
Pernyataan ini disampaikan oleh Sinta Nuriyah dengan rasa syukur dan rendah hati atas penghargaan tertinggi negara tersebut, sekaligus harapan agar perjuangan dan jasa Gus Dur tetap dilanjutkan oleh generasi penerus. **








