Penulis: Gandung Kardiyono| Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, MOJOKERTO – Pemerintah Kabupaten Mojokerto selalu berupaya meningkatkan kemandirian masyarakat di bidang ekonomi.
Kali ini komitmen tersebut menyasar masyarakat pada lingkup pondok pesantren (ponpes), dan direalisasikan melalui pelantikan Tim Penguatan dan Pengembangan Pesantren,
“One Pesantren One Product (OPOP)”, oleh Gus Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa.
Pelantikan Tim Penguatan dan Pengembangan OPOP, digelar di Pendopo Graha Majatama Pemkab Mojokerto pada Jumat (7/11/2025) diikuti 30 perwakilan pondok pesantren yang berada di wilayah Bumi Majapahit.
Ia juga membeberkan bahwa kemandirian ekonomi yang dimaksud sebelumnya, adalah termasuk kemandirian para anggota Ponpes dalam menciptakan produk atau hasil karya yang mencerminkan ciri khas dari ponpes masing-masing.
“Program One Pesantren One Product merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendorong kemandirian ekonomi pesantren melalui inovasi produk unggulan dari lingkungan pesantren,” Jelas Gus Bupati.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkab Mojokerto siap untuk mendukung penuh penerapan program berbasis pesantren itu, mulai dari kegiatan pra-produksi hingga pemasaran produk masing-masing ponpes.
“Pemkab Mojokerto berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh bagi pengembangan OPOP, baik dalam bentuk pembinaan, fasilitasi perizinan,
hingga promosi dan pemasaran, kami juga mendorong agar setiap pesantren memiliki jejaring usaha antar pesantren,
sehingga terbentuk ekosistem ekonomi syariah yang kokoh dan saling menguatkan,” jelasnya.
Ia berharap agar tim yang telah dikukuhkan olehnya mampu untuk mengambil langkah tepat dan taktis,
serta mengedepankan sinergitas baik dengan pihak kepemerintahan, maupun dengan sesama pondok pesantren.
“Ke depan, tim ini hendaknya menyusun program-program kegiatan hasil dari koordinasi dan kolaborasi dengan perangkat daerah terkait dan stakeholder lain,
saya juga ingin ingatkan, bahwa program kegiatan OPOP ini akan dapat berjalan dengan baik dan maksimal, jika program itu tumbuh berkembang dari pondok pesantren anggota OPOP itu sendiri,” pungkasnya.**








