Penulis: Arief Hendro Soesatyo | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JOMBANG– Pendopo Kecamatan Plandaan Jombang, menjadi tempat pelaksanaan Lokakarya Mini Lintas Sektoral, Selasa, 7 Oktober 2025. Acara ini dihadiri Khoirul Huda, S.Sos. Plt. Camat Plandaan, jajaran Forpimcam, para kepala desa se-Kecamatan Plandaan, Koordinator PLKB, Kepala Puskesmas, serta Kepala KUA Plandaan.
Lokakarya ini diselenggarakan sebagai upaya pemerintah kecamatan untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam penanganan stunting, sebuah masalah gizi kronis yang menjadi perhatian penting pemerintah pusat dan daerah.
Acara menghadirkan sesi diskusi intensif yang membahas strategi pencegahan dan penanggulangan stunting di tingkat desa serta metode monitoring dan evaluasi program yang lebih efektif.
Dalam sambutannya, Plt. Camat Plandaan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kecamatan, pemerintah desa, tenaga kesehatan, lembaga pendidikan, dan lembaga keagamaan agar penanganan stunting dapat berjalan secara komprehensif dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Ia juga menggarisbawahi perlunya penguatan program edukasi gizi bagi keluarga, khususnya ibu hamil dan anak balita, serta pemantauan pertumbuhan anak secara rutin di setiap desa.
Koordinator PLKB Kecamatan Plandaan, Mulyono, S.Sos. menambahkan bahwa program keluarga berencana dan edukasi kesehatan reproduksi memiliki peran strategis dalam mencegah stunting, karena keluarga yang sehat dan terencana dapat memberikan perhatian lebih terhadap gizi ibu dan anak.
Kepala Puskesmas Plandaan, dr. Asnan Budi Sasmito memaparkan data terbaru mengenai prevalensi stunting di kecamatan serta strategi intervensi gizi yang telah dilakukan, termasuk penyuluhan, pemberian suplemen, dan program pemberdayaan kader kesehatan desa.
Jumlah anak yang mengalami stunting di wilayah Kecamatan Plandaan pada tahun 2025 sekitar 32 balita stunting, terutama terdapat di Desa Tondowulan yang merupakan salah satu lokus stunting di Kecamatan Plandaan.
Data juga didukung oleh laporan resmi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, KB, dan PPA Kabupaten Jombang (DPPKBPPPA) yang memonitor prevalensi stunting di wilayah ini.
Para kepala desa menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan komitmen untuk terus mendukung program pencegahan stunting di wilayah masing-masing, termasuk melibatkan posyandu dan masyarakat dalam monitoring gizi anak.
Kepala KUA Plandaan juga menegaskan pentingnya peran keluarga dan lembaga keagamaan dalam memberikan edukasi dan dukungan moral untuk membangun pola hidup sehat.
Lokakarya mini ini diharapkan menjadi titik awal penguatan kerja sama lintas sektor dalam penanganan stunting sehingga setiap desa di Kecamatan Plandaan memiliki strategi yang terintegrasi, terukur, dan berkelanjutan.
Dengan koordinasi yang lebih baik antar pihak terkait, diharapkan angka stunting di kecamatan ini dapat menurun secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. **