Penulis: Saifudin | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, SIDOARJO-Tim SAR gabungan berjuang menyelamatkan korban yang masih diduga terjebak. Hingga hari ketiga pasca-insiden, sekitar 91 orang masih diperkirakan tertimbun. Saat ini, setelah berjalan lebih 30 jam, evakuasi sedang dilakukan secara hati-hati untuk menghindari risiko tambahan.
Musala tiga lantai Ponpes Al Khoziny runtuh pada hari Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB saat para santri sedang melaksanakan salat Ashar berjamaah. Bangunan empat lantai musala tersebut tiba-tiba ambruk, kemungkinan disebabkan oleh fondasi yang tidak kuat saat sedang dalam proses pengecoran lantai empat.
Insiden ini mengakibatkan beberapa korban meninggal dunia dan puluhan luka-luka serta santri yang tertimbun reruntuhan.
Proses evakuasi belum rampung karena banyak korban masih berada di bawah reruntuhan, sementara tim terus berupaya melakukan pencarian dan penyelamatan secara maksimal.
Sementara itu, sebanyak 102 korban dari total 140 santri sudah berhasil dievakuasi dan dirawat di beberapa rumah sakit, dengan kondisi beragam dari luka ringan hingga harus menjalani operasi dan amputasi. tiga santri meninggal dunia.
Mereka tersebar di tiga titik berbeda di reruntuhan dan masih dapat berkomunikasi meski dalam kondisi terhimpit reruntuhan bangunan. Proses evakuasi dilakukan secara manual tanpa menggunakan alat berat demi menghindari risiko lebih besar terhadap korban yang masih tertimbun.
Sejauh ini, tragedi tersebut telah menelan tiga korban jiwa dan melibatkan lebih dari seratus santri yang berada di tempat kejadian saat itu.
Pernyataan terbaru dari Ketua Tim SAR Gabungan, Nanang Sigit P.H., terkait evakuasi korban Ponpes Al Khoziny menyatakan bahwa meskipun menghadapi kondisi reruntuhan bangunan yang tidak stabil dan banyak material di lokasi, tim SAR tetap berupaya mengevakuasi korban dengan mengutamakan keselamatan.
Tim gabungan berhasil mengevakuasi tiga korban dalam kondisi selamat pada Selasa pagi, 30 September 2025, sehingga total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 11 orang.
Korban-korban tersebut langsung dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sesuai kondisi masing-masing. Proses evakuasi terus dilakukan dengan personel yang ahli di bidangnya dan menggunakan peralatan khusus, meskipun medan evakuasi sangat menantang dan masuk kategori SAR Khusus.
Jumlah personel tim SAR gabungan yang terlibat dalam evakuasi korban ambruknya Ponpes Al Khoziny mencapai 332 orang. Tim ini berasal dari 56 instansi atau organisasi yang berbeda, termasuk unsur TNI, Polri, BPBD, Damkar, Banser, dan rescue lainnya.
Basarnas juga mengerahkan tim Basarnas Special Group (BSG) dari kantor pusat serta tim SAR dari Semarang dan Yogyakarta untuk membantu proses evakuasi yang terus berlangsung demi menyelamatkan korban yang masih terjebak di reruntuhan. **