Menu

Mode Gelap

Uncategorized

Cerita Hari Ini: Inggris Penyebab Belanda Menggempur Belanda dengan Kekuatan Besar

badge-check


					Ilustrasi pelabuhan Banyualit (IST) Perbesar

Ilustrasi pelabuhan Banyualit (IST)

Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, SURABAYA-Penguasaan VOC atas laut Jawa sangat menindas pedagang Nusantara Timur, yang telah lama memiliki hubungan dengan kerajaan Melayu, China, dan India, sehingga mereka memilih lewat lautan Hindia dan menjadikan Ulupampang sebagai pelabuhan persinggahan. Maka Ulupampang menjadi pelabuhan yang ramai karena menjadi pertemuan pedagang Nusantara dan Inggris.

Ini terbukti sejak awal tahun 1600an Ulupampang mampu mengekspor, sarang burung walet seharga f 4000, bahan lilin 10 pikul, dan beras 600 ton setiap tahun.

Betapa pentingnya Blambangan dalam kaitannya dengan Inggris, terbukti kerajaan Blambangan telah tercantum dalam peta pelayaran dunia yang dibuat Inggris tahun 1629 (National Library Singapore).

Kehadiran pedagang Inggris semakin sering pada masa Jaya Blambangan, yaitu pada masa Susuhunan Tawangalun (1655 sd 1690).

Pada masa Tawangalun kehadiran pedagang Inggris menjadi setiap enam bulan sekali. Kehadirann pedagang Inggris yang sangat sering tersebut, menimbulkan kekawatiran VOC sehingga VOC mengirim utusan Jeremias van Vliet menghadap susuhunan Tawangalun pada tahun 1690. Tapi permintaan hubungan ini tidak ada kelanjutannya.

Dan setelah itu VOC memutar balikkan fakta bahwa selat Bali rusuh dan penuh kekacauan (Drs I Made Sudjana Nagari Tawon Madu 62). Ternyata pernyataan itu harus ditafsirkan bahwa Ulupampang telah menjadi tempat yang paling sering dikunjungi kapal kapal Inggris untuk melanjutkan perjalanannya ke Timur menuju Pasir dan Banjarmasin.

Jika demikian apakah pembangunan permukiman Militer Inggris inilah yang menjadi sebab penyerbuan VOC ke Blambangan? Mengingat penyerbuan VOC ke Blambangan telah direncanakan sangat matang. Dan baru dilakukan setelah Mataram, Surabaya, Madura bersedia membantu maka penyerbuan ke Blambangan dilaksanakan dengan armada yang sangat besar.

Penyerbuan pertama yang dipimpin Erdwiyn Blanke misalnya terdiri atas 25 buah kapal besar dan puluhan kapal kecil, yang memuat 335 serdadu Eropa, dan 3.000 laskar Madura, Mataram, Pasuruan, menggempur Panarukan pada tanggal 27 Pebruari 1767. Pasukan ini membumi hanguskan Panarukan dan merebut Banyualit pada 31 Maret 176763. Dan Blambangan pun jatuh ketangan VOC.

Pengiriman armada yang sangat besar ini menjadi tidak masuk akal lagi karena jumlah penduduk Blambangan pada saat itu hanya 20.000.

Jika jumlah penduduk Blambangan 20 ribu, maka dipastikan maksimal jumlah pria dewasa adalah 5000. (berdasar statistik normal). Jika dalam masa tidak damai atau terjadi perebutan kekuasaan maka jumlahnya akan jauh berkurang, katakan 4 ribu. Dan dari jumlah tersebut, tentara kerajaan yang terlatih hanya maksimal 20% atau 800 0rang.

Ternyata meskipun VOC telah mengerahkan armada yang sangat besar, kemudian menguasai Blambangan dengan cepat, kemudian membangun benteng di Banyualit, tetapi satu tahun kemudian timbul pemberontakan Wong Agung Wilis.

Menjadi pertanyaan besar mengapa untuk memadamkan pemberontakan ini sekali lagi VOC mendatangkan bantuan armada yang tidak kalah besarnya dari yang pertama.

Bantuan ini dipimpin A. Groen dengan membawa 13 kapal yang memuat 302 orang serdadu Eropa, 1000 orang laskar Madura, 400 orang dari Surabaya, 1700 laskar Lumajang.

Blambangan kalah dan Wong Agung Wilis tertangkap, kemudian dibuang ke Banda pada tanggal 6 September 1768.
Pantaslah hal itu telah merubah motivasi Inggris, kalau awalnya hanya sebagai tempat persinggahan maka pada tahun 1760, Ulu Pampang/Blambangan mulai dilirik sebagai tempat berpijak.

Pada tahun 1765, konsul EIC merekomendasikan beberapa pelabuhan yang cukup tepat untuk pendirian perwakilan perdagangan EIC, termasuk di Blambangan. Setelah itu yaitu tahun 1766, kehadiran kapal Inggris semakin sering. Jika sebelumnya hanya sekitar 6 bulan sekali, maka mulai tahun 1766 hampir setiap bulan, bahkan kadang kadang dua kali setiap bulan.

Dan pada bulan Agustus 1766 tiga kapal besar Inggris diikuti lima kapal belas chialoup, dan dua puluh lima pecalang dan seratus kapal yang lebih kecil, membawa pelaut bugis dan Madura tiba di Blambangan di bawah komando Edward Coles.

Tidak dijelaskan apa yang dilakukan oleh armada yang sangat besar ini. Tetapi Thomas Stanford Raffless menjelaskan bahwa setelah itu, seorang berkebangsaan Inggris, Mr.Yesse, mulai membangun pemukiman di Blambangan.

Pemukiman itu dinilai sangat tepat. Demikian baiknya tempat itu sehingga tempat tersebut disamakan kedudukannya dengan Pinang di Malaya.

Selain itu, Stanford Raffless, juga memuji keberhasilan pemerintahan Blambangan. Tetapi kemudian Mr Yesse diangkat menjadi Residen di Borneo, sehingga pembangunan pemukiman itu dihentikan dan dinyatakan gagal.

Thomas Stanford Raffless menyesalkan kegagalan pembangunan pemukiman itu, dan mengemukakan analisa bahwa kegagalan pembangunan tersebut karena pemukiman tersebut semata mata disebabkan dikhususkan untuk militer, tanpa ada pedagang profesional atau pedagang petualang yang disertakan di pemukiman tersebut. (Ho J.148).***

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cerita Hari Ini: Raffles Pandang Blambangan Sebagai Posisi Strategis

9 Oktober 2025 - 13:37 WIB

Cerita Hari Ini: Belanda Menghabiskan 8 Ton Emas untuk Menklukkan Blambangan

7 Oktober 2025 - 06:25 WIB

Petrokimia Gresik Pertegas Komitmen Keberlangsungan Usaha Batik Tanah Air

3 Oktober 2025 - 18:34 WIB

Cerita Hari Ini: Inggris Lebih Dahulu Mendarat di Nusantara Daripada Belanda, Lokasinya di Ulupangpang Blambangan

26 September 2025 - 14:51 WIB

Cerita Hari Ini: Wong Agung Wilis Pionir Perjuangan Blambangan Melawan Belanda

25 September 2025 - 13:11 WIB

Cerita Hari Ini: Di bawah Tawangalun II Wilayah Blambangan Sampai Kediri

17 September 2025 - 12:45 WIB

Arkeolog Dunia Terkejut: Kapak Zaman Perunggu Terbuat dari Meteorit Ditemukan di Kalimantan

16 September 2025 - 19:39 WIB

Cerita Hari Ini: Tawangalun Penguasa Blambangan yang Naik Macan Putih untuk Temukan Wilayah Kerajaannya

16 September 2025 - 13:32 WIB

Cerita Hari Ini: Mas Sembar Raja Blambangan Pertama Beribu Kota di Semboro Jember

15 September 2025 - 11:58 WIB

Trending di Uncategorized