Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Pernah merasa jadi “magnet nyamuk”? Penelitian terbaru menemukan kebiasaan tertentu bisa membuat seseorang lebih sering digigit nyamuk dibanding orang lain.
Dikutip dari New York Post, Jumat (19/9/2025), tim ilmuwan dari Radboud University Nijmegen, Belanda, yang dipimpin Felix Hol, meneliti penyebab sebagian orang lebih menarik bagi nyamuk.
Dalam uji coba, ribuan nyamuk betina dibawa ke festival musik tahunan Lowlands di Belanda. Di sana, para peneliti membuka laboratorium mini dan merekrut 500 pengunjung untuk berpartisipasi. Para relawan diminta menjawab pertanyaan seputar pola makan, kebersihan, hingga gaya hidup.
Selanjutnya, mereka diminta memasukkan tangan ke dalam kotak khusus berisi nyamuk. Kotak tersebut dirancang agar nyamuk bisa mencium aroma tetapi tidak menggigit. Kamera dipasang untuk merekam berapa banyak nyamuk yang hinggap pada tangan relawan dibandingkan pada wadah berisi gula di sisi lain.
Hasilnya, orang yang minum alkohol atau bir terbukti 1,35 kali lebih menarik bagi nyamuk dibanding mereka yang tidak minum. Selain itu, nyamuk juga lebih sering mendekati orang yang tidur bersama pasangan pada malam sebelumnya, jarang menggunakan tabir surya, dan kurang menjaga kebersihan tubuh.
“Kami menemukan bahwa nyamuk lebih tertarik pada mereka yang tidak menggunakan sunscreen, minum bir, dan berbagi tempat tidur. Mereka seolah punya selera pada orang-orang hedonis,” tulis tim peneliti dalam laporannya.
Namun, peneliti menegaskan bukan kandungan alkohol yang menarik nyamuk, melainkan perubahan aroma tubuh setelah minum bir atau beraktivitas.
“Orang yang minum alkohol tentu juga berperilaku berbeda. Di festival seperti Lowlands, mereka mungkin menari lebih heboh, sehingga aroma tubuh ikut berubah,” kata Hol.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa nyamuk bisa mencium bau tubuh manusia hingga jarak 100 meter lebih.***











