Penulis: Gandung Kardiyono | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, MOJOKERTO- Prakirawan Cuaca BMKG Juanda Shanas Prayuda menerangkan bahwa anomali cuaca di Mojokerto, Jawa Timur, dipicu Gaya Gardien tekanan yang cukup kuat di wilayah selatan Indonesia.
Gaya Gradien adalah gaya yang disebabkan perbedaan tekanan udara per satuan jarak. Semakin besar tekanan gaya gradien, maka semakin kencang angin berhembus, demikian BMKG, Selasa 2 September 2025.
Kecepatan angin tertinggi pada hari Selasa, 2 September 2025, di wilayah Jawa Timur tercatat hampir mencapai 50 km/jam, khususnya di daerah Mojokerto dan Malang.
Wilayah sekitar Kantor BMKG Juanda juga mencatat kecepatan angin antara 37 hingga 40 km/jam. Secara umum, angin bertiup dari barat menuju barat laut dengan kecepatan rata-rata 8-29 km/jam di wilayah lain di Jawa Timur hari ini.
Kecepatan angin di wilayah Jawa Timur pada hari ini, 2 September 2025, umumnya bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan antara 5 hingga 35 knot (sekitar 9 hingga 65 km/jam).
Kecepatan maksimum angin di perairan Jawa Timur diperkirakan mencapai 27 knot (sekitar 50 km/jam) di beberapa wilayah perairan seperti yang dipantau oleh BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya. Sedangkan di kota Surabaya sendiri, kecepatan angin diperkirakan hingga 20 kilometer per jam ke arah timur.
BMKG juga mengingatkan kewaspadaan terutama bagi aktivitas pelayaran dan nelayan jika angin mencapai kecepatan lebih dari 15 knot, dengan potensi gelombang laut tinggi pada beberapa wilayah perairan Jawa Timur hari ini.
Jadi secara ringkas, kecepatan angin di Jawa Timur hari ini berkisar antara 5-35 knot, dengan kecepatan maksimum lokal mencapai sekitar 27 knot atau 50 km/jam di perairan tertentu.
Selain Mojokerto yang terdampak angin ribut, beberapa daerah lain di Indonesia juga mengalami kondisi cuaca serupa dengan angin kencang dan hujan lebat.
Mojokerto, menurut laporan cuaca terkini, kecepatan angin pada hari yang sama dapat mencapai hingga sekitar 49 km/jam di beberapa area, terutama saat angin kencang yang tercatat di beberapa lokasi di Mojokerto.
BMKG memberikan peringatan dini potensi angin kencang antara tanggal 1-4 September 2025 untuk wilayah seperti Aceh, Banten, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Di Mojokerto sendiri, angin kencang terjadi di beberapa lokasi seperti Pacet dengan dampak pohon tumbang yang sempat mengganggu akses jalan dan jaringan listrik, tetapi tidak menimbulkan korban jiwa. Selain itu, angin kencang juga terjadi di Kota Mojokerto dengan kerusakan bangunan dan beberapa pohon tumbang di berbagai titik kota.
Beberapa wilayah lain yang berpotensi mengalami hujan lebat dan angin kencang dalam periode ini adalah Sulawesi Tengah, Papua Tengah, Papua Pegunungan, serta berbagai daerah lain di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua yang juga masuk dalam daftar siaga hujan lebat.
Secara umum, cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan lebat sedang mengguyur sebagian besar Indonesia bagian selatan dan timur pada awal September 2025, dengan potensi gangguan yang meluas di sejumlah provinsi. **