Menu

Mode Gelap

Headline

Marahon Fusion Mampu Ubah Mercuri Menjadi Emas, tapi Harus Disimpan 18 Tahun

badge-check


					Reaktor  buatan Marathon Fusiion mampu mengubah mercury menjadi emas, dilakukan dengan cara proses fusi nuklir. Proses ini menyebabkan emas yang dihasilkan sangat radioaktif, sehingga butuh waktu 14-18 tahun penyimpanan sebelum digunakan secara komersial. Foto: ft.com Perbesar

Reaktor buatan Marathon Fusiion mampu mengubah mercury menjadi emas, dilakukan dengan cara proses fusi nuklir. Proses ini menyebabkan emas yang dihasilkan sangat radioaktif, sehingga butuh waktu 14-18 tahun penyimpanan sebelum digunakan secara komersial. Foto: ft.com

Penulis: Jacobus E. Lato  |   Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, SILICON VALLEY- Sebuah perusahaan startup Silicon Valley mengklaim telah memecahkan tantangan yang telah memikat umat manusia selama ribuan tahun: mengubah logam dasar menjadi emas.

Marathon Fusion mengumumkan pada hari Selasa, 23 Juli 2025, bahwa mereka telah mengembangkan metode untuk mengubah merkuri menjadi emas, menggunakan teknologi fusi nuklir, yang berpotensi mengubah industri energi dan logam mulia.

Perusahaan tersebut menerbitkan sebuah makalah ilmiah yang merinci bagaimana neutron berenergi tinggi yang dilepaskan selama reaksi fusi deuterium-tritium dapat membombardir isotop merkuri-198, sehingga mengubahnya menjadi merkuri-197, yang kemudian meluruh menjadi emas stabil dalam waktu sekitar 64 jam.

Proses ini dapat memungkinkan pabrik fusi menghasilkan hingga 5.000 kilogram emas setiap tahun per gigawatt pembangkit listrik, senilai sekitar $600 juta dengan harga saat ini.

Reaksi awal dari komunitas ilmiah sejauh ini cukup optimis namun berhati-hati. Dr. Ahmed Diallo, seorang fisikawan plasma di laboratorium Princeton Departemen Energi AS, mengatakan kepada wartawan bahwa makalah tersebut “terlihat menjanjikan dan telah menarik perhatian banyak orang di bidang ini”. Namun, penelitian ini masih belum melewati proses tinjauan sejawat, sehingga pertanyaan mengenai kelayakannya masih belum terjawab.

Harus Disimpan 18 Tahun

Proses ini menghadapi kendala praktis. Sebagian dari emas yang dihasilkan akan bersifat radioaktif, sehingga perlu disimpan selama 14 hingga 18 tahun sebelum aman untuk digunakan secara komersial.

Salah satu pendiri Marathon, Adam Rutkowski, mengakui keterbatasan ini namun menekankan bahwa emas radioaktif masih dapat digunakan untuk tujuan keuangan, seperti menjadi jaminan instrumen yang dapat diperdagangkan, karena tetap menjalankan fungsi utama sebagai “simpan di brankas di suatu tempat”.

Pemodelan tekno-ekonomi Marathon menunjukkan bahwa pembangkit fusi dapat menghasilkan pendapatan dari produksi emas sebanyak dari penjualan listrik, yang berpotensi menggandakan nilai fasilitas.

Aliran pendapatan ganda ini dapat mempercepat pengembangan fusi dengan meningkatkan ekonomi proyek, menurut Malcolm Handley dari Strong Atomics, salah satu investor Marathon.

Teknik ini membutuhkan merkuri-198, yang mewakili sekitar 10% dari kelimpahan merkuri alami, artinya pengayaan isotop yang signifikan akan diperlukan untuk operasi skala besar.

Didirikan pada tahun 2023 oleh mantan insinyur SpaceX Adam Rutkowski dan rekan kebijakan sains Kyle Schiller, Marathon Fusion telah mengumpulkan investasi swasta sebesar $5,9 juta dan memperoleh hibah sebesar $4 juta dari Departemen Energi AS. Perusahaan ini awalnya berfokus pada teknologi siklus bahan bakar untuk energi fusi sebelum berkembang ke penelitian transmutasi.

Pengumuman ini datang ketika industri fusi tengah mencari terobosan teknologi untuk meningkatkan kelayakan komersial. Sementara para fisikawan di CERN Eropa sebelumnya telah mengamati atom timbal berubah menjadi emas selama tabrakan partikel, pendekatan Marathon merupakan proposal pertama untuk produksi logam mulia skala ekonomi melalui fusi.

“Tidak seperti upaya sebelumnya, metode kami sangat bisa diskalakan, dapat dicapai secara pragmatis, dan sangat menarik secara ekonomi,” kata Marathon. “Ini menandai awal dari era keemasan yang baru.” **

 

 

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gaya Komunikasi Politik Menkeu Purbaya Disorot DPR RI

14 Oktober 2025 - 18:09 WIB

Keberadaan Warga Turki di Gaza Bakal Berarti Kematian bagi Warga Amerika

14 Oktober 2025 - 17:16 WIB

Mengapa Israel Seharusnya Tidak Boleh Menegosiasikan Soal Sandera Lagi

14 Oktober 2025 - 17:12 WIB

BBM Etanol 10 Persen, Harga Harus Lebih Murah, Namun Tetap Saja Rugi

14 Oktober 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lantik Pengurus Baznas: Jalankan Penuh Ikhlas dan Bertanggung Jawab

14 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Petrokimia Perkenalkan Pemupukan Petro Spring, Gunakan Drone 8 Jam Rp 6 Juta

14 Oktober 2025 - 14:23 WIB

Kepsek Tampar Siswa Ketahuan Merokok, Orang Tua Lapor Polisi 630 Pelajar Demo

14 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Hasil Autopsi: Penyebab Kematian Tersangka Curwan di Lumajang Asam Lambung

14 Oktober 2025 - 12:24 WIB

Prabowo Hapus PIK 2 dari Daftar Proyek Strategis Nasional, Saham Langsung Anjlok!

14 Oktober 2025 - 11:51 WIB

Trending di Headline