Penulis: Mulawarman | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Rencana Putri Patricia menghabiskan masa tuanya di panti jompo menarik perhatian publik. Menurutnya, rencana tersebut merupakan bentuk kemandirian agar tidak membebani orang lain saat lanjut usia (lansia).
“Itu backup plan (rencana cadangan) saya, karena saya tidak mau merepotkan orang lain,” kata Putri dalam wawancara yang ditayangkan Insertlive, Selasa (8/7/2025).
Aktris yang membintangi sejumlah sinetron populer awal 2000-an ini menuturkan, dirinya tidak mempermasalahkan tinggal di panti jompo karena banyak tempat tinggal lansia yang kini memiliki fasilitas memadai dan nyaman.
Merespons hal ini, sosiolog Nia Elvina menilai, keputusan seperti yang diambil Putri Patricia mencerminkan perubahan dalam struktur dan dinamika keluarga modern.
“Saya kira ketika seseorang memutuskan masa tuanya di panti jompo, tadi, karena ikatan dengan keluarga intinya, misalnya anak, atau kakak dan adiknya, amat lemah,” kata Nia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/7/2025).
Menurutnya, dalam keluarga yang ikatannya kuat, tanggung jawab merawat orangtua atau lansia biasanya diambil oleh anak, saudara kandung, atau anggota keluarga lainnya.
Nia menjelaskan, keluarga inti seharusnya menjadi sumber utama kasih sayang dan perhatian bagi para lansia.
Namun, ketika relasi dalam keluarga tidak terjalin erat, para lansia akhirnya mempertimbangkan untuk tinggal di panti jompo demi kenyamanan pribadi dan menghindari konflik atau beban emosional.
Ia menerangkan, panti jompo sebetulnya lebih diperuntukkan bagi lansia yang sudah tidak memiliki keluarga lagi.
Kendati demikian, dalam praktiknya, pilihan ini kerap diambil bahkan oleh mereka yang masih memiliki keluarga karena lemahnya dukungan emosional dari lingkungan terdekat.
“Jadi, idealnya panti jompo memang menampung mereka atau lansia yang sudah tidak punya keluarga lagi,” tandas Nia.**