Penulis: Hueget | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, SURABAYA- Ribuan warga memadati Alun-alun Lapangan Balai Pemuda Surabaya pada 7–8 Juni 2025 dalam acara Festival Generasi Z Bebas Narkoba. Festival ini menghadirkan berbagai pertunjukan dan edukasi yang menyasar generasi muda, terutama pelajar dari tingkat SD hingga SMA.

Koordinator acara, Laurensia Andry, S.Sos., mengatakan bahwa festival ini memang dirancang untuk memberi ruang ekspresi bagi generasi muda. “Performance di dominasi oleh siswa yang duduk di bangku sekolah tingkat SD hingga SMA, sesuai dengan judul Generasi Z,” ujar Laurensia yang juga merupakan narasumber Anti narkoba dari DPC Hipakad Surabaya.
Rangkaian kegiatan yang ditampilkan mencakup penampilan para dai cilik, kisah nabi, nasyid, lomba menggambar, menyanyi, tari tradisional, tari Jepang, bela diri, robotika, cooking class, cosplay, hingga penampilan ban cilik dan musik rock. Ribuan pengunjung tak hanya berasal dari Surabaya, tetapi juga dari kota-kota sekitar seperti Sidoarjo, Lamongan, hingga Malang.
Tak hanya pentas seni, festival ini juga diramaikan oleh puluhan pelaku UMKM, yang mayoritas bergerak di bidang makanan dan minuman. Banyak dari mereka mengaku dagangan mereka laris manis selama dua hari penyelenggaraan.
Dalam acara ini, Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim) turut hadir melalui Hari Priyanto atau yang akrab disapa Anto, mewakili Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Awang Joko Rumitro, S.I.K., M.Si., yang berhalangan hadir.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Relawan Anti Narkoba Jawa Timur yang hari ini melakukan sebuah kegiatan sebagai bentuk peran serta masyarakat dalam mencegah penyalahgunaan narkotika,” tutur Anto. Ia menjelaskan bahwa masalah narkotika di Indonesia kian mengkhawatirkan, termasuk penemuan 2 ton narkotika oleh BNN dan 2 ton lainnya oleh TNI AL di Batam, serta 35 kilogram sabu yang ditemukan di perairan Madura.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam konsep pentahelik yang melibatkan tokoh agama, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan pemerintah. “Dengan keterbatasan sumber daya yang kami miliki, pemberantasan tidak mungkin dilakukan sendiri oleh BNN,” kata Anto.
Sementara itu, Dian Gen, pimpinan Gensana yang merupakan Relawan Anti Narkoba BNN Provinsi Jatim sebagai penyelenggara acara, mengaitkan kegiatan ini dengan visi nasional jangka panjang. “Indonesia Emas tahun 2045 akan diteruskan oleh Generasi Z; oleh karena itu Generasi Z harus diselamatkan dari narkoba agar Indonesia Emas 2045 bisa terwujud,” ujarnya.
Festival ini tidak hanya menjadi ruang kreasi dan hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan penguatan jejaring relawan anti-narkoba. Kolaborasi antar-elemen masyarakat menjadi kunci dalam melindungi generasi penerus bangsa dari bahaya narkotika.
Tokoh masyarakat dan relawan anti narkoba, Indra Wahyudi, turut memberikan apresiasi dalam Festival Generasi Z Bebas Narkoba yang digelar dua hari di Surabaya. Ia menyampaikan kekaguman atas semangat para peserta dan panitia yang berhasil menggelar acara dengan meriah dan penuh antusiasme.
“Ini sangat luar biasa. Penghelatan dua hari, saya ikuti, UMKM-nya banyak, pembelinya juga banyak,” ungkapnya. Ia juga memberi pujian khusus kepada generasi muda yang tampil penuh semangat dan tanpa kecanduan narkoba. “Adik-adik Gensi ini, adik-adik yang sehat. Alhamdulillah, jiwa dan raganya yang pasti bebas narkoba,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya menyediakan wadah kreatif untuk generasi muda. “Bagaimana adik-adik kita selalu dapat berkreasi dan berkreativitas, yang mana kita harus mewadai,” katanya.
Di akhir sambutannya, Indra berpesan agar semangat bebas narkoba terus disosialisasikan di lingkungan masing-masing. “Mohon dapat disosialisasikan di tempat lingkungannya masing-masing, baik itu di sekolah, baik itu di rumah, bahwa bebas narkoba, lawan narkoba itu adalah satu kewajiban kita bersama,” tuturnya.
Ia pun mengajak peserta meneriakkan yel-yel kampanye anti narkoba yang menggema di lokasi: “Jatim Sangar!”
“Sadar, lawan narkoba!”.***