Menu

Mode Gelap

Headline

Polisi Bebaskan 4 Orang Korban Penyekapan di Kedung Anyar Surabaya, Juga Meringkus 3 Tersangka

badge-check


					AKP Agus Tri Subagio Kanit Reskrim Polsek Sawahan menangani dugaan kejahatan Tindak Pidana Perdaganagn Orang (TPPO). Selain membebaskan korban, polisi juga menangkap tiga tersangka pelaku penyekapan itu di Kedung Anyar, Surabaya. Instagram@suarasurabayamedia Perbesar

AKP Agus Tri Subagio Kanit Reskrim Polsek Sawahan menangani dugaan kejahatan Tindak Pidana Perdaganagn Orang (TPPO). Selain membebaskan korban, polisi juga menangkap tiga tersangka pelaku penyekapan itu di Kedung Anyar, Surabaya. Instagram@suarasurabayamedia

Penulis: Saifudin  |    Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, SURABAYA- Polisi membebaskan empat orang pencari kerja, dua perempuan dan dua laki-laki, diduga menjadi korban penyekapan di sebuah rumah di Jalan Kedung Anyar II, Surabaya, pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Kasus ini masusk dalam tindak kejahatan TPPO (Tindak Pidana Perdaganan Orang) dan kasus dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya, diduga terkait TPPO.Para korban terdiri dari NS (47) asal Nganjuk, YY (22) asal Cirebon, R asal Sumenep, dan MF asal Cirebon.

Saat dikonfirmasi, AKP Agus Tri Subagio Kanit Reskrim Polsek Sawahan menerangkan, saat itu korban berhasil diamanan sedang berada di kamar lantai dua sebuah rumah di Jalan Kedung Anyar II, kedua perempuan itu dikunci di dalam kamar bersama dua laki-laki, yang juga diduga menjadi korban penyekapan.

“Di rumah itu, kami juga amankan satu orang perempuan yang diduga menjadi pelaku penyekapan,” terangnya ketika ditemui di Polsek Sawahan, Sabtu, 31 Mei 2025, seperti diwartakan akun instagram@suarasurabayamedia.

Sedangkan terduga pelaku lainnya, lanjut Agus, adalah sepasang suami-istri yang diamankan di sebuah rumah Jalan Kedung Anyar I. Sementara dua terduga korban perempuan merupakan pendatang dari Nganjuk dan Cirebon, yang berniat mencari kerja di Surabaya.

Saat ini, kasus dugaan penyekapan itu dibawa ke Polrestabes Surabaya untuk menjalani pemeriksaan oleh Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Dua korban perempuan hendak dikirim ke Malaysia, sedangkan dua korban laki-laki dijanjikan pekerjaan di Batam, dengan iming-iming gaji Rp6 juta/ bulan namun dengan potongan gaji penuh selama tiga bulan pertama atau setengah gaji selama enam bulan, tanpa penjelasan jelas mengenai jenis pekerjaannya.

Kejadian bermula ketika dua korban perempuan tiba di Surabaya untuk mencari pekerjaan dan kebingungan di Terminal Bungurasih. Mereka kemudian ditawari pekerjaan oleh seseorang yang mengaku pengemudi taksi online.

Setelah itu, mereka dibawa ke rumah di Kedung Anyar dan dikunci di dalam kamar bersama dua korban laki-laki yang sudah lebih dulu berada di sana. Selama disekap, para korban tidak diizinkan keluar rumah maupun berkomunikasi dengan pihak luar; ponsel mereka juga disita.

Kasus ini terungkap setelah salah satu korban berhasil menghubungi Radio Suara Surabaya, yang kemudian meneruskan informasi ke Command Center Surabaya 112 dan akhirnya ke Polsek Sawahan. Polisi yang datang ke lokasi menemukan keempat korban dalam keadaan terkunci di kamar, namun tanpa luka fisik atau bekas penganiayaan.

Polisi mengamankan tiga terduga pelaku di dua lokasi berbeda. Satu perempuan berinisial L diamankan di lokasi penyekapan, sementara dua pelaku lainnya, pasangan suami istri berinisial I (istri) dan IZ (suami), ditangkap di rumah lain di Jalan Kedung Anyar I. Saat penangkapan, pasangan suami istri tersebut kedapatan sedang menggunakan narkoba, dan barang bukti narkoba juga diamankan.

Seluruh korban dan pelaku kemudian dibawa ke Polrestabes Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Kasus ini diduga terkait dengan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), mengingat modus penawaran kerja ke luar negeri dan Batam dengan iming-iming gaji tinggi namun tanpa kejelasan pekerjaan.

Di Surabaya ada beberapa tempat tidak resmi untuk penyalurkan tenaga kerja pembantu rumah tangga, dan sudah berjalan lama. Para pancari kerja biasanya datang tidak membawa surat lengkap, mereka ditampung dan dilarang pergi. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Keluarga Menkeu Purbaya Dapat Teror Mistis, Begini Cerita Sang Anak

14 Oktober 2025 - 19:56 WIB

Gaya Komunikasi Politik Menkeu Purbaya Disorot DPR RI

14 Oktober 2025 - 18:09 WIB

BBM Etanol 10 Persen, Harga Harus Lebih Murah, Namun Tetap Saja Rugi

14 Oktober 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lantik Pengurus Baznas: Jalankan Penuh Ikhlas dan Bertanggung Jawab

14 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Petrokimia Perkenalkan Pemupukan Petro Spring, Gunakan Drone 8 Jam Rp 6 Juta

14 Oktober 2025 - 14:23 WIB

Kepsek Tampar Siswa Ketahuan Merokok, Orang Tua Lapor Polisi 630 Pelajar Demo

14 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Hasil Autopsi: Penyebab Kematian Tersangka Curwan di Lumajang Asam Lambung

14 Oktober 2025 - 12:24 WIB

Prabowo Hapus PIK 2 dari Daftar Proyek Strategis Nasional, Saham Langsung Anjlok!

14 Oktober 2025 - 11:51 WIB

Ian Douglas Martin Penulis Buku Politik Jatah Preman: Isinya Bikin Merinding

14 Oktober 2025 - 10:58 WIB

Trending di Headline