Penulis: Jayadi |. Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, BEIJING- Tim ilmuwan dari University of Science and Technology of China mengembangkan lensa kontak inovatif yang memungkinkan pemakainya melihat dalam gelap melalui cahaya inframerah, bahkan saat mata tertutup.

Berbeda dari kacamata night-vision
berukuran besar dan membutuhkan daya listrik, lensa ini bekerja tanpa baterai. Teknologi tersebut memanfaatkan nanopartikel berbahan sodium gadolinium fluride, ytterbium, dan emas yang ditanamkan dalam lensa kontak lunak.
Nanopartikel ini menyerap cahaya inframerah dengan panjang gelombang 800–1600 nanometer dan mengubahnya menjadi cahaya tampak (380–750 nanometer) yang dapat diterima retina manusia. Proses ini terjadi otomatis di dalam lensa: saat cahaya inframerah masuk, partikel akan mengubah energi itu menjadi cahaya tampak yang bisa dilihat manusia.
Lensa ini memungkinkan pengguna melihat dalam kondisi gelap total, bahkan ketika mata tertutup, karena inframerah tetap menembus kelopak mata dan diproses oleh lensa. Teknologi ini sepenuhnya pasif, tidak memerlukan aliran listrik tambahan.
Meski begitu, lensa ini belum mampu menangkap detail halus dan hanya efektif jika sumber inframerah cukup terang. Dalam pengujian, pemakainya dapat melihat cahaya inframerah secara jelas, bahkan visinya justru meningkat saat mata ditutup.
Lensa ini juga berpotensi membantu penderita buta warna dengan cara memodifikasi nanopartikel agar bisa mengubah spektrum warna tertentu menjadi warna yang bisa mereka lihat.
Namun, karena letaknya sangat dekat dengan retina, kemampuan menangkap detail masih terbatas. Para peneliti sedang mengembangkan perangkat kacamata tambahan untuk meningkatkan ketajaman tampilan.
Secara fungsional, lensa ini tetap termasuk lensa kontak lunak yang memerlukan perawatan seperti lensa biasa. Belum ada informasi resmi apakah ada kebutuhan perawatan khusus untuk teknologi ini.***