Menu

Mode Gelap

Internasional

100 Ribu Lebih Warga Belanda Turun ke Jalan Dukung Palestina, Hentikan Dukungan ke Israel

badge-check


					Jalanan dan lapangan di Den Haag Belanda, Minggu 18 Mei 2025,  memerah darah. Lebih dari 100 warga Belanda turun ke jalan, melakukan protes, agar pemerintah Belanda menghentikan dukungan kepada Israel, dan menghentikan genosida kepada Palestina. Tangkap layar video Instagram@rmol.id Perbesar

Jalanan dan lapangan di Den Haag Belanda, Minggu 18 Mei 2025, memerah darah. Lebih dari 100 warga Belanda turun ke jalan, melakukan protes, agar pemerintah Belanda menghentikan dukungan kepada Israel, dan menghentikan genosida kepada Palestina. Tangkap layar video [email protected]

Penulis: Jacobus E. Lato    |    Editor: Priyo Suwarno

KREDONDEWS.COM, DEN HAAG- Ratusan ribu warga Belanda turun ke jalan di Den Haag pada Minggu, 18 Mei 2025, dalam aksi protes besar-besaran menentang kebijakan pemerintah Belanda yang dianggap mendukung Israel dalam konflik dengan Palestina.

Pernyataan dari Amnesty International terkait demonstrasi dukungan Palestina di Belanda disampaikan pada 18 Mei 2025. Marjon Rozema, seorang aktivis dari Amnesty International. Dalam aksi protes terbesar dalam dua dekade terakhir. Mereka menuntut pemerintah menghentikan dukungan terhadap agresi militer Israel di Gaza.

Massa yang mengenakan pakaian serba merah menyerukan penghentian genosida terhadap rakyat Palestina dan mendesak Belanda menarik dukungan politik, ekonomi, dan militer kepada Israel.

Aksi yang didukung Amnesty International, Save the Children, dan Doctors Without Borders ini juga menyoroti blokade bantuan kemanusiaan oleh Israel, yang memperburuk penderitaan warga Gaza.

Menteri Luar Negeri Caspar Veldkamp sempat mendesak UE tinjau ulang hubungan dagang dengan Israel, namun ditentang keras oleh PM sayap kanan Geert Wilders. Ketegangan ini memperlihatkan retaknya sikap dalam koalisi pemerintahan Belanda.

Aktivis Amnesty International, Marjon Rozema, menyatakan bahwa Amnesty International menuntut pemerintah Belanda untuk menghentikan bantuan politik, ekonomi, dan militer ke Israel selama mereka memblokade akses bantuan kemanusiaan dan melakukan dugaan genosida, kejahatan perang, dan pelanggaran hak asasi manusia di Gaza dan Wilayah Palestina yang diduduki.

Dalam pernyataan di situs Amnesty International, disebutkan bahwa meskipun Israel terus melakukan pelanggaran hukum perang, pemerintah Belanda tetap tidak menarik garis merah dan terus menolak untuk mengambil tindakan yang dapat mengakhiri impunitas

Demonstrasi ini merupakan yang terbesar di Belanda dalam dua dekade terakhir, dengan lebih dari 100.000 peserta yang mengenakan pakaian merah sebagai simbol “garis merah” terhadap kebisuan pemerintah Belanda atas konflik tersebut.

Para pengunjuk rasa menuntut pemerintah Belanda menghentikan dukungan politik, ekonomi, dan militer kepada Israel, yang mereka tuduh melakukan genosida dan pelanggaran hak asasi manusia di Gaza.

Mereka membawa spanduk bertuliskan “Hentikan genosida di Gaza!” dan “Hentikan kejahatan perang Israel!” serta menyerukan gencatan senjata segera.

Demonstran juga menuding pemerintah Belanda terlibat secara tidak langsung melalui ekspor komponen militer, seperti suku cadang pesawat tempur F-35 yang digunakan Israel dalam serangan ke Gaza.

Mereka mengkritik pemerintah yang dianggap tidak menetapkan batasan tegas terhadap Israel dan menolak bertindak meskipun ada pelanggaran hukum perang yang terus berlangsung.

Aksi ini didukung oleh berbagai organisasi kemanusiaan seperti Amnesty International, Médecins Sans Frontières, Greenpeace, dan lainnya.

Demonstrasi dimulai di Lapangan Malieveld, Den Haag, dan menjadi simbol solidaritas besar dunia terhadap rakyat Palestina serta tekanan bagi pemerintah Belanda agar mengubah kebijakan luar negerinya terkait konflik Israel-Palestina. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Keberadaan Warga Turki di Gaza Bakal Berarti Kematian bagi Warga Amerika

14 Oktober 2025 - 17:16 WIB

Mengapa Israel Seharusnya Tidak Boleh Menegosiasikan Soal Sandera Lagi

14 Oktober 2025 - 17:12 WIB

Bupati Lantik Pengurus Baznas: Jalankan Penuh Ikhlas dan Bertanggung Jawab

14 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Petrokimia Perkenalkan Pemupukan Petro Spring, Gunakan Drone 8 Jam Rp 6 Juta

14 Oktober 2025 - 14:23 WIB

Kepsek Tampar Siswa Ketahuan Merokok, Orang Tua Lapor Polisi 630 Pelajar Demo

14 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Prabowo Hapus PIK 2 dari Daftar Proyek Strategis Nasional, Saham Langsung Anjlok!

14 Oktober 2025 - 11:51 WIB

Ian Douglas Martin Penulis Buku Politik Jatah Preman: Isinya Bikin Merinding

14 Oktober 2025 - 10:58 WIB

Nvidia DGX Spark Superkomputer AI Operasi 1.000 Triliun/Detik, Harga Rp 67 Juta

14 Oktober 2025 - 10:03 WIB

Tolak Enam Atlet Senam, Israel Gugat Indonesia ke Peradilan CAS di Swiss

13 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Trending di Headline