Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM,QATAR– Presiden Donald Trump tiba untuk jamuan makan malam kenegaraan ketiga dalam tiga malam – kali ini di istana presiden pada Kamis malam di Abu Dhabi.

Ia disambut oleh puluhan anak-anak – yang melambaikan bendera AS dan UEA – dan para wanita yang melakukan tarian tradisional ‘Al-Ayyala’ dengan mengibaskan dan memutar rambut mereka.
“Saya suka!” Trump saat berjalan di antara para penari, 15 Mei 2025 waktu setempat.
Perayaan tersebut diselenggarakan oleh Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Trump membawa sejumlah anggota Kabinet dan ajudan utama untuk bertemu dengan emir, yang sangat ramah dengan Stephen Miller, seorang garis keras imigrasi.
Anggota rombongan Trump lainnya termasuk Kepala Staf Susie Wiles, sekretaris pers Karoline Leavitt, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick.
“Ini budaya yang luar biasa,” kata Trump imbuhnya.
Dia dengan gembira mengamati istana-istana megah selama lawatannya ke tiga negara di Timur Tengah, yang dimulai di Arab Saudi, berlanjut ke Qatar dan akan diakhiri besok dengan pertemuan dan lawatan terakhir di UEA.
Apa itu tarian AL Ayyala yang dimainkan perempuan
Tarian Al-Ayyala yang dimainkan oleh perempuan di Uni Emirat Arab adalah bagian dari pertunjukan tradisional yang melibatkan sekelompok wanita mengenakan gaun putih dan mengibaskan rambut panjang mereka secara serempak dari sisi ke sisi.
Gerakan kibasan rambut ini dilakukan mengikuti irama musik genderang dan nyanyian puisi yang dilantunkan oleh para pria di belakang mereka.

Optimized by JPEGmini 3.14.2.84235 0x8dafb005
Tarian ini menambah keindahan visual dan ekspresi emosional pada pertunjukan yang secara keseluruhan menirukan adegan pertempuran dan melambangkan persatuan serta kebanggaan budaya
Dalam konteks budaya UEA, perempuan tidak diwajibkan menutup rambutnya, sehingga kibasan rambut menjadi elemen ekspresif yang khas dalam Al-Ayyala. Tarian ini biasanya dipentaskan dalam acara pernikahan, perayaan nasional, dan sambutan resmi seperti kunjungan kenegaraan[
Tarian Al-Ayyala telah diakui secara internasional, khususnya oleh UNESCO sebagai warisan budaya takbenda umat manusia sejak 2014. Pengakuan ini menunjukkan bahwa tarian tersebut dihargai dan diakui oleh komunitas internasional sebagai bagian penting dari warisan budaya dunia, bukan hanya oleh negara asalnya, Uni Emirat Arab dan Oman. Selain itu, tarian ini juga sering dipentaskan dalam berbagai acara internasional dan kerja sama budaya, seperti pertunjukan delegasi budaya UEA .***