Menu

Mode Gelap

Life Style

Kata Sopan Santun: Tolong dan Terima Kasih Butuh Biaya Rp 16,8 Miliar

badge-check


					Sam Altman, CEO ChatGPT menghitung, kata sopan satun 'tolong' dan Perbesar

Sam Altman, CEO ChatGPT menghitung, kata sopan satun 'tolong' dan "terima kasih' membutuhkan biaya Rp 16,8 miliar/ tahun. Kata ini menruut dia tidak dibutuhkan. Instagram@sam_altman_fanspage

Penulis: Jacobus E. Lato  |   Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM- CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan bahwa pengguna yang mengucapkan kata-kata sopan seperti “tolong” dan “terima kasih” kepada ChatGPT sebenarnya meningkatkan biaya operasional perusahaan sebesar puluhan juta dolar per tahun, terutama karena beban komputasi tambahan dan konsumsi energi yang dibutuhkan oleh kata-kata tambahan ini.

Dalam cuitannya, Altman menyebut kebiasaan kecil itu telah memakan biaya listrik hingga puluhan juta dolar—yang jika dikonversi, bisa mencapai setidaknya sekitar 16,8 miliar rupiah.
.
Meski terdengar sepele, beberapa pakar menyebut kesopanan ini bisa mempengaruhi respons AI agar lebih kooperatif dan profesional.

Namun di balik itu, tersimpan konsekuensi lingkungan yang serius: setiap permintaan ke chatbot memakan listrik, dan skala globalnya cukup besar untuk menyumbang sekitar 2% konsumsi energi dunia.

Setiap kueri ke ChatGPT membutuhkan energi yang jauh lebih besar daripada pencarian Google standar-sekitar 10 kali lipat-karena AI memproses dan menghasilkan respons berdasarkan seluruh input, termasuk frasa yang sopan.

OpenAI menangani lebih dari 1 miliar kueri setiap hari, dengan setiap kueri mengkonsumsi sekitar 2,9 watt-jam listrik, yang mengarah ke konsumsi energi harian sekitar 2,9 juta kilowatt-jam.

Peningkatan penggunaan energi ini berarti jutaan dolar dalam biaya listrik setiap tahunnya. Sam Altman menggambarkan biaya ini sebagai “puluhan juta dolar yang dibelanjakan dengan baik,” yang mengakui nilai dari interaksi antarmanusia terlepas dari dampak finansial dan lingkungan.

Rangkuman:

  • Mengatakan “tolong” dan “terima kasih” pada ChatGPT menambah panjang dan rumitnya permintaan.
  • Hal ini meningkatkan kebutuhan komputasi dan konsumsi energi.
  • Biaya listrik OpenAI meningkat puluhan juta dolar per tahun karena kesopanan ini.
  • Setiap kueri ChatGPT menggunakan sekitar 10 kali energi dari pencarian Google pada umumnya.

OpenAI memproses lebih dari 1 miliar pertanyaan setiap hari, sehingga memperbesar dampak energi dan biaya total.

Jadi, meskipun kesopanan dihargai secara sosial, kesopanan memiliki biaya yang terukur dan signifikan dalam hal energi dan uang untuk operasi AI seperti ChatGPT. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bupati Lantik Pengurus Baznas: Jalankan Penuh Ikhlas dan Bertanggung Jawab

14 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Petrokimia Perkenalkan Pemupukan Petro Spring, Gunakan Drone 8 Jam Rp 6 Juta

14 Oktober 2025 - 14:23 WIB

Kepsek Tampar Siswa Ketahuan Merokok, Orang Tua Lapor Polisi 630 Pelajar Demo

14 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Prabowo Hapus PIK 2 dari Daftar Proyek Strategis Nasional, Saham Langsung Anjlok!

14 Oktober 2025 - 11:51 WIB

Ian Douglas Martin Penulis Buku Politik Jatah Preman: Isinya Bikin Merinding

14 Oktober 2025 - 10:58 WIB

Nvidia DGX Spark Superkomputer AI Operasi 1.000 Triliun/Detik, Harga Rp 67 Juta

14 Oktober 2025 - 10:03 WIB

Film Getih Ireng, Kala Pasangan Titi Kamal dan Darius Sinathrya Diteror Kakek Misterius

13 Oktober 2025 - 20:10 WIB

HomeShowBizFilm Titi Kamal dan Darius Sinathrya Reuni Usai 20 Tahun Pisah di Film Getih Ireng, Tayang 16 Oktober 2025 Titi Kamal dan Darius Sinathrya dipertemukan kembali dalam film Getih Ireng yang akan tayang pada 16 Oktober 2025. Hosana Solagracia Sifra Oleh Hosana Solagracia Sifra Diterbitkan 12 Oktober 2025, 17:00 WIB 1 Komentar Share Copy Link Batalkan Getih Ireng Perbesar Film Getih Ireng yang diperankan oleh Titi Kamal dan Darius Sinathrya akan tayang pada 16 Oktober 2025. (Foto: Dok. Hitmaker) Jadi intinya... Film "Getih Ireng" adaptasi thread @JeroPoint, rilis 16 Oktober. Titi Kamal dan Darius Sinathrya reuni setelah 20 tahun di film ini. Film ini bukan hanya horor, tapi tentang integritas keluarga dan obsesi wanita. Liputan6.com, Jakarta - Hitmaker Studios kembali dengan film terbaru Getih Ireng yang diangkat dari cerita thread terseram karya JeroPoint. Cerita ini dikemas menjadi film yang akan membuat para penonton tegang sekaligus emosional. Disutradarai Tommy Dewo dan diproduseri Rocky Soraya, Getih Ireng menceritakan pasutri bernama Pram dan Rina yang baru nikah lalu menantikan kehadiran buah hati. BACA JUGA: Gaya Rambut Poni Lempar Darius Sinathrya Saat Syuting Film Getih Ireng, Klimis dan Diminta Berkumis Getih Ireng dibintangi Titi Kamal, Darius Sinathrya, hingga Sara Wijayanto. Film ini menandai reuni Titi Kamal dan Darius Sinathrya setelah 20 tahun pisah. Pada 2005, keduanya pernah membintangi sinetron Hantu Jatuh Cinta. Titi Kamal senang akhirnya bisa adu akting lagi dengan Darius Sinathrya. “Aku senang banget bisa bekerja sama dengan Darius. Dia sangat open untuk kita diskusi supaya menemukan chemistry yang tepat sebagai pasangan suami istri,” kata Titi Kamal. 2 dari 4 halaman Bertemu Kembali Setelah 20 Tahun Getih Ireng Perbesar Titi Kamal, Darius Sinathrya, dan Sara Wijayanto, para pemain film Getih Ireng.

Tolak Enam Atlet Senam, Israel Gugat Indonesia ke Peradilan CAS di Swiss

13 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Diangkut ke Puskesmas, 38 Siswa SMPN 1 Mojolangu Tulungagung Keracunan BMG

13 Oktober 2025 - 18:44 WIB

Trending di Headline