Menu

Mode Gelap

Headline

Neraca AS Defisit Rp 302 Triliun, Airlangga: Kita Tidak Bergantung Pasar Amerika

badge-check


					Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Instagram@airlanggahartarto_official Perbesar

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Instagram@airlanggahartarto_official

Penulis: Tanasyafira Libas Tirani   |   Editor: Priyo Suwano

KREDONEWS.COM, JAKARTA– “Pengiriman produk Indonesia ke luar negeri tidak terlalu bergantung pada pasar Amerika Serikat (AS), mengingat nilai ekspor ke negara tersebut relatif kecil,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis, 10 April 2025.

Sebaliknya Airlangga mengungkapkan bahwa Cina saat ini merupakan negara tujuan utama ekspor Indonesia. Dia menekankan bahwa pengiriman produk Indonesia ke luar negeri tidak sepenuhnya bergantung pada satu destinasi ekspor.

Airlangga juga menjelaskan bahwa nilai ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) hanya menyumbang 2,2 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Dalam segi skala, Airlangga mengatakan bahwa pasar AS hanya berkontribusi 17 persen dari total nilai perdagangan Indonesia. Dia menambahkan bahwa pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan perdagangan dengan negara-negara di luar AS.

AS Defisit $18 Miliar

Neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat saat ini menunjukkan kondisi yang cukup kompleks. Berikut adalah ringkasan posisi impor dan ekspor antara kedua negara:

Defisit Perdagangan AS terhadap Indonesia: Pada tahun 2024, Amerika Serikat mengalami defisit perdagangan sebesar USD 18 miliar (setara  Rp302,54 triliun)  dengan Indonesia, yang berarti nilai impor AS dari Indonesia lebih besar dibandingkan nilai ekspor AS ke Indonesia.

Surplus Perdagangan Indonesia: Dari perspektif Indonesia, negara ini mencatat surplus perdagangan sebesar USD 14,34 miliar pada tahun 2024. Ini menandakan bahwa total ekspor Indonesia ke AS lebih tinggi daripada total impor dari AS.

Nilai Ekspor dan Impor: Ekspor Indonesia ke AS pada tahun 2024 mencapai USD 26,31 miliar, meningkat hampir 48% dalam lima tahun terakhir. Produk utama yang diekspor meliputi tekstil, minyak sawit, udang, ikan, dan peralatan elektrik. Di sisi lain, total impor Indonesia dari AS pada tahun 2024 mencapai hampir USD 12 miliar, dengan komoditas utama seperti bahan bakar mineral, peralatan mekanis, serta buah dan biji penghasil minyak.

Kebijakan Tarif Impor: Kebijakan tarif baru dari pemerintah AS yang mengenakan tarif balasan sebesar 32% terhadap produk-produk dari Indonesia berpotensi mempengaruhi volume perdagangan. Pemerintah Indonesia berencana untuk menambah volume impor dari AS untuk mengurangi defisit neraca perdagangan ini.

Secara keseluruhan, meskipun terdapat defisit bagi AS dalam perdagangan dengan Indonesia, Indonesia tetap memperoleh keuntungan dari surplus perdagangan dan peningkatan nilai ekspor ke pasar Amerika.**

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Mapolres Lumajang Diserang Warga, 18 Orang Diamankan

13 Oktober 2025 - 19:24 WIB

Tolak Enam Atlet Senam, Israel Gugat Indonesia ke Peradilan CAS di Swiss

13 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Diangkut ke Puskesmas, 38 Siswa SMPN 1 Mojolangu Tulungagung Keracunan BMG

13 Oktober 2025 - 18:44 WIB

Studi Harvard: Orang Indonesia Paling Bahagia, Meski Bukan Negara Kaya

13 Oktober 2025 - 18:35 WIB

Gempa M 5.0 Kembali Guncang Sumenep, Tak Ada Korban

13 Oktober 2025 - 18:07 WIB

Hasil Evaluasi BUMD 2024 Jombang: Perumda Panglungan Kurang Sehat

13 Oktober 2025 - 18:06 WIB

Pertemuan Ilmiah ke-13 IDAI di Malang: Memanfaatkan AI untuk Kesehatan Anak

13 Oktober 2025 - 17:32 WIB

LP2K: MBG Sebenarnya Tak Gratis, Jadi Ada Sejumlah Konsekuensi

13 Oktober 2025 - 11:43 WIB

4 Pemuda Karang Taruna Simolawang Surabaya Tenggelam di Pantai Modangan

12 Oktober 2025 - 19:34 WIB

Trending di Headline