Penulis: Yusran Hakim | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, ACEH PIDIE– Banjir bandang melanda Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, sekitar pukul 17.00 sore hari, Rabu 24 Desember 2025 akibat hujan deras yang memicu luapan Sungai Krueng Meureudu, Keude Meureudu, dan Ule Gule.
Muhammad Nur, Kepala BPBD Pidie Jaya, memastikan warga aman tanpa korban jiwa baru, dengan evakuasi ke tempat tinggi dan pemantauan intensif. Wakil Bupati Hasan Basri menyatakan situasi terkendali meski kayu gelondongan menyumbat aliran sungai. Pada 25 Desember, air sudah surut di sebagian besar wilayah.
Beberapa kecamatan seperti Bandar Dua dan Meureudu terdampak, dengan ketinggian air mencapai 1-2 meter di puluhan desa. Tidak ada korban jiwa baru dari peristiwa ini, meskipun Pidie Jaya mencatat 29 korban jiwa dari banjir sebelumnya di Aceh.
Muhammad Nur, ST, menjabat sebagai Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, yang merilis data terkait banjir bandang pada 24 Desember 2025. Ia memberikan pernyataan resmi tentang luapan sungai, daftar gampong terdampak, dan kondisi terkini seperti surutnya air pada 25 Desember.
Nur menyatakan banjir disebabkan luapan Krueng Meureudu, memengaruhi belasan gampong di Kecamatan Meurah Dua, Meureudu, dan Bandar Dua. Ia memastikan tidak ada korban jiwa, warga dievakuasi aman, dan tim gabungan bersiaga untuk pemantauan.
Lokasi Terdampak
Desa-desa di Kecamatan Bandar Dua (seperti Hus, Mang, Kru, dan Blang) serta Meureudu (termasuk Pante Beureune, Beurawang, Geunteung, dan Meunasah Lhok) mengalami genangan air cepat. Sekitar 20 gampong di tiga kecamatan utama terendam, termasuk posko pengungsian yang ikut basah. Warga dievakuasi ke tempat lebih tinggi, dengan imbauan untuk tetap waspada.
Pada 25 Desember 2025 pagi, air banjir sudah surut di sebagian besar wilayah Pidie Jaya, meski genangan lumpur tersisa di beberapa titik. BPBD Pidie Jaya memastikan warga dan pengungsi aman tanpa kepanikan, sambil membersihkan sisa air. Pemantauan intensif berlanjut oleh petugas gabungan.
Respon Penanganan
BPBD dan unsur terkait seperti Polsek Pandrah melakukan evakuasi dan pemutakhiran data dampak. Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, menyatakan situasi terkendali dengan fokus pada keamanan pengungsi. Jumlah pengungsi spesifik masih didata, tapi tidak ada laporan korban hilang atau luka dari banjir susulan ini.
Banjir bandang di Pidie Jaya, Aceh, pada 24 Desember 2025 terutama melanda Kecamatan Bandar Dua dan Meureudu, dengan ketinggian air 1-2 meter di sebagian besar lokasi terdampak. Daftar desa spesifik mencakup Hus, Mang, Kru, dan Blang di Bandar Dua, serta Pante Beureune, Beurawang, Geunteung, dan Meunasah Lhok di Meureudu. Total sekitar 20 gampong di tiga kecamatan utama terendam, meskipun data per desa belum dirinci secara lengkap oleh BPBD.
Dampak dan Catatan
Air mencapai ketinggian maksimal 2 meter di permukiman rendah dekat Sungai Krueng Meureudu. Tidak ada laporan korban jiwa dari banjir ini, dan air sudah surut pada 25 Desember di sebagian besar area. BPBD terus memantau untuk data lebih rinci per lokasi.
Muhammad Nur, ST, menjabat sebagai Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, yang merilis data terkait banjir bandang pada 24 Desember 2025. Ia memberikan pernyataan resmi tentang luapan sungai, daftar gampong terdampak, dan kondisi terkini seperti surutnya air pada 25 Desember.
Nur menyatakan banjir disebabkan luapan Krueng Meureudu, memengaruhi belasan gampong di Kecamatan Meurah Dua, Meureudu, dan Bandar Dua. Ia memastikan tidak ada korban jiwa, warga dievakuasi aman, dan tim gabungan bersiaga untuk pemantauan. **







